Diduga Dilarang Cuti Sakit oleh Atasan, Karyawan di Thailand Meninggal Dunia

Diduga Dilarang Cuti Sakit oleh Atasan, Karyawan di Thailand Meninggal Dunia

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Sabtu, 21 Sep 2024 17:04 WIB
Diduga Dilarang Cuti Sakit oleh Atasan, Karyawan di Thailand Meninggal Dunia
Foto ilustrasi: Thinkstock
Jakarta -

Seorang karyawan di salah satu perusahaan Thailand pingsan saat bekerja dan kemudian meninggal. Insiden ini terjadi sehari setelah atasannya diduga menolak memberinya cuti sakit lantaran ia tak menyertakan surat keterangan dari dokter.

Diketahui, ia bekerja di perusahaan besar di kawasan industri Bang Pu, Samut Prakan, Thailand. Ia ditekan untuk tetap bekerja, meskipun sedang tidak sehat.

Dikutip dari Thaiger, kasus ini viral di halaman Facebook populer Young Workers. Postingan itu menyertakan tangkapan layar percakapan antara karyawan dengan supervisor di aplikasi Line.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesan tersebut memicu emosi sedih dan kemarahan dari warganet. Halaman tersebut menambahkan bahwa supervisor di sebuah perusahaan itu tidak mengizinkan seorang karyawan untuk mengambil cuti sakit.

Secara tidak langsung, itu menekan mereka untuk selalu datang bekerja.

ADVERTISEMENT

"Karyawan tersebut, yang tidak pernah mengambil cuti sehari pun, sakit dan kini telah meninggal dunia #Belasungkawa untuk keluarga," tulis di halaman tersebut.

Baca juga: Overwork di China, Pekerja Ini Berujung Obesitas gegara Stres Lembur-Banyak Tekanan

Cuti Sakit Ditolak

Postingan ini berawal dari seorang rekan kerjanya yang saat ini sudah dihapus. Singkatnya, karyawan tersebut meminta perpanjangan cuti sakit, tetapi supervisor tersebut menolak permintaanya.

Tekanan yang diberikan si supervisor tidak jelas, tetapi ia memaksa karyawan tersebut untuk bekerja saat masih sakit. Karyawan itu juga ditolak izinnya untuk pulang lebih awal, yang membuat waktu konsultasinya ke dokter tertunda dan meninggal dunia.

Pengungkapan yang mengganggu ini memicu kekhawatiran dan belas kasihan dari warganet. Banyak yang mempertanyakan kebijakan perusahaan dan tindakan supervisor tersebut, menyoroti konsekuensi mengerikan dari mengabaikan kesejahteraan karyawan.

Insiden tersebut menggarisbawahi pentingnya untuk menghormati kesehatan karyawan dan memberikan dukungan yang memadai selama sakit.

Di tengah kemarahan publik, pengguna media sosial menuntut akuntabilitas dan keadilan bagi pekerja yang meninggal tersebut. Ada seruan untuk meneliti kebijakan cuti sakit perusahaan dan perlakuan menyeluruh terhadap karyawan.

Saat ini di bawah pengawasan ketat, perusahaan di kawasan industri Bang Pu Samut Prakan menghadapi tekanan besar untuk segera meninjau kebijakan tempat kerjanya.




(sao/suc)

Berita Terkait