Kosmetik Ilegal Banyak Ditemukan di Pulau Jawa-NTT, Efeknya Picu Alergi-Kanker

Kosmetik Ilegal Banyak Ditemukan di Pulau Jawa-NTT, Efeknya Picu Alergi-Kanker

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Senin, 30 Sep 2024 15:36 WIB
Kosmetik Ilegal Banyak Ditemukan di Pulau Jawa-NTT, Efeknya Picu Alergi-Kanker
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) Taruna Ikrar menyebut banyak kosmetik ilegal ditemukan mengandung bahan berbahaya. Berdasarkan pemantauan BPOM RI sepanjang Juni hingga September, ada lebih dari 400 ribu pieces kosmetik dari 900 merek yang dijual ilegal. Terbanyak diimpor dari China.

Produk tersebut beredar di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, hingga Papua. Taruna mewanti-wanti risiko yang bisa muncul pasca menggunakan kosmetik ilegal.

"Nah ada berbagai contoh bahan berbahaya, misalnya logam, katanya pemutih tapi justru berbahaya, bisa merusak kulit apalagi yang alergi, merkuri, dan beberapa zat berbahaya lain," tutur Taruna dalam konferensi pers Senin (30/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik, Mohamad Kashuri menyebut beberapa kandungan berbahaya dalam kosmetik ilegal juga bisa menjadi pemicu kanker.

"Antara lain ada merkuri, hidroquinon, retinoid, mulai dari iritasi kulit perdarahan hingga sampai perubahan warna kulit menyebabkan kanker dan segala macam," beber dia.

ADVERTISEMENT

Risikonya relatif tinggi bergantung pada jumlah paparan bahan kimia. Pihak BPOM RI belum merinci daftar produk yang ditemukan mengandung bahan berbahaya. Namun, tiga produk terbanyak yang ditemukan ilegal adalah Lameila, Briliant, dan Balle Metta.




(naf/kna)

Berita Terkait