Tak Seindah Drakor, Kasus Bunuh Diri Remaja di Korsel Melonjak

Tak Seindah Drakor, Kasus Bunuh Diri Remaja di Korsel Melonjak

Atta Kharisma - detikHealth
Rabu, 02 Okt 2024 07:00 WIB
Tak Seindah Drakor, Kasus Bunuh Diri Remaja di Korsel Melonjak
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/ljubaphoto)
Jakarta -

Kasus bunuh diri remaja di Korea Selatan mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Gangguan kesehatan mental dan konflik interpersonal disebut sebagai pemicu utamanya.

Dikutip dari Korea Herald, data dari Kementerian Kesehatan Korea Selatan menunjukkan adanya peningkatan pada jumlah remaja di bawah usia 20 tahun yang dilarikan ke rumah sakit akibat percobaan bunuh diri.

Pada 2019, terdapat 35 persen atau 21.545 remaja yang dilarikan ke unit gawat darurat akibat percobaan bunuh diri. Lalu pada 2023, jumlahnya melonjak menjadi 43,3 persen, atau 30.665 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota Partai Demokrat Korea Park Hee-Sung mengatakan angka percobaan bunuh diri di kalangan anak-anak di bawah usia 10 tahun juga mengalami peningkatan, dari 12 persen pada 2019 menjadi 16,7 persen pada 2023. Ini merupakan peningkatan tertinggi di semua kelompok umur.

Berdasarkan jenis kelamin, kemungkinan perempuan melakukan percobaan bunuh diri dua kali lebih besar dibandingkan laki-laki. Pada 2023, percobaan bunuh diri di kalangan perempuan adalah 64,8 persen, sedangkan laki-laki 35,2 persen.

ADVERTISEMENT

Faktor pemicunya bervariasi. Data Kementerian Kesehatan Korea Selatan menunjukkan 36,7 persen percobaan bunuh diri disebabkan oleh gangguan kesehatan mental, 18,9 persen konflik interpersonal, dan 10,6 persen pertengkaran. Selain itu, masalah terkait pekerjaan, sekolah, dan ekonomi juga menjadi faktor yang berkontribusi.

Menanggapi hal tersebut, Park mengatakan pemerintah perlu memperluas perawatan darurat dan tindak lanjut terhadap upaya percobaan bunuh diri.

"Penting untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan pelaku percobaan bunuh diri mendapat perawatan lanjutan," ujarnya, dikutip Selasa (1/10/2024).

Park menambahkan keterlibatan komunitas juga sangat dibutuhkan, mengingat masalah kesehatan mental dan konflik interpersonal menjadi pemicu utama percobaan bunuh diri.

CATATAN: Informasi ini tidak untuk menginspirasi siapapun untuk bunuh diri. Jika Anda memiliki pikiran untuk bunuh diri, segera mencari bantuan dengan menghubungi psikolog atau psikiater terdekat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tanda peringatan bunuh diri, segera hubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes 021-500-454 atau hotline lain yang bisa diakses selama 24 jam di D'Patens 24 (Dukungan Psikososial Antisipasi melalui Hotline Service 24 jam) pada nomor 0811 979 10000




(ath/naf)

Berita Terkait