Para peneliti menemukan adanya perbedaan terkait pubertas pada anak-anak perempuan saat ini. Rata-rata, anak perempuan akan mengalami pubertas pada usia 11 tahun, namun tidak sedikit dari mereka yang memasuki masa pubertas lebih dini, di usia 7 tahun atau lebih muda.
Dikutip dari Euro News, pubertas dini pada anak perempuan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang seperti obesitas, diabetes, masalah kesehatan mental, bahkan kanker payudara.
"Sebagai seorang dokter dan peneliti, saya khawatir kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi," kata dr Anders Juul, ahli endokrinologi pediatrik di Rumah Sakit Universitas Kopenhagen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika kita tidak dapat mengidentifikasi penyebab utamanya dan memiliki penjelasan mengapa hal ini terus terjadi, kita tidak akan memiliki cara untuk mengambil inisiatif pencegahan di masa depan," lanjut dia.
Sebelumnya, dokter telah mengidentifikasi adanya pergeseran pubertas dini di kalangan anak-anak perempuan di Amerika Serikat pada tahun 1990-an, namun hal ini tidak terjadi di Eropa. Sejak awal tahun 2000-an, ada yang berubah, Denmark hingga Italia ditemukan banyak anak-anak perempuan yang mengalami pubertas dini.
Apa Penyebabnya?
Para peneliti menduga penyebab terjadinya pubertas dini pada anak perempuan ini disebabkan karena faktor lingkungan, gaya hidup, dan metabolisme, namun hal ini masih belum bisa dipastikan.
- Obesitas
Para peneliti masih meyakini gizi dan obesitas dapat menyebabkan pubertas lebih awal karena lemak berlebih dikaitkan dengan peningkatan kadar leptin , hormon yang memberi sinyal bahwa tubuh siap memulai pubertas.
Proses tersebut memengaruhi anak perempuan dan anak laki-laki secara berbeda, yang dapat membantu menjelaskan mengapa pubertas cenderung dimulai lebih awal pada anak perempuan yang gemuk dan lebih lambat pada anak laki-laki yang gemuk.
- Paparan Bahan Kimia
Paparan zat kimia pengganggu endokrin yang ditemukan dalam makanan dan produk sehari-hari dapat memicu pubertas lebih awal.
Dalam studi global mengenai waktu pubertas anak perempuan dalam beberapa dekade terakhir, tim Juul menyarankan bahwa "campuran" berbagai zat kimia dapat meniru hormon dan membuat anak-anak memasuki masa pubertas di usia yang lebih muda.
"Namun baru-baru ini, bukti mengenai faktor kimia tampak tidak meyakinkan dan keputusan masih belum jelas mengenai peran senyawa ini," kata Juul.
- Gaya Hidup
Selama bulan-bulan awal pandemi COVID-19, dokter di Italia memperhatikan tren yang mengkhawatirkan: semakin banyak gadis muda datang ke klinik endokrinologi pediatrik dengan tanda-tanda pubertas dini, seperti perkembangan jaringan payudara dini.
Para peneliti meyakini peningkatan gaya hidup yang tidak banyak bergerak dan penggunaan telepon selama era awal pandemi mungkin terkait dengan peningkatan tersebut.
(dpy/suc)











































