Heboh video mahasiswa di Bandar Lampung terlihat memamerkan alat kelaminnya saat belanja di salah satu minimarket. Pemuda itu kemudian ditegur karyawan lantaran disebut sudah melakukan aksi tidak senonoh lebih dari satu kali.
"Mas ini sudah sering kali ya mas ngelakuin itu, saya laporkan ke polisi mas nya. Ini sudah kriminal," ucap perekam video.
Dikutip dari detikSumbagsel, karyawan yang melihat aksi tersebut (D) memberikan keterangan. "Sudah sering, itu yang kemarin yang ke 3 kali nya," ucap D.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi terakhir pemuda itu dilakukan pada Senin (30/9) sekitar pukul 08.00 WIB. Mahasiswa tersebut sengaja mengeluarkan alat kelaminnya sejak turun dari mobil.
"Dia datang turun dari mobil, pas masuk pintu itu resleting celana dia sudah terbuka dan alat kelaminnya kelihatan, lalu saat bayar ke meja kasir, celana itu tidak diresleting juga, akhirnya ditegur," jelasnya.
"Karena saya sudah kesal jadi saya tegur, dia sempat nggak ngaku. Setelah saya marahin dia pergi," tandasnya.
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol M Hendri Apriliyanto menuturkan pelaku berdalih tidak sadar dengan aksinya. Ia baru percaya ketika polisi menunjukkan video perilakunya tersebut, sehingga yang bersangkutan tengah dibawa ke psikolog untuk didalami kondisi kesehatan mentalnya.
"Dari hasil pemeriksaan tersangka ini diakui bahwa motif melakukan kegiatan tersebut tidak sadar. Namun saat kami perlihatkan video kepada yang bersangkutan ketika melakukan perbuatan tersebut, pelaku pun mengakui itu adalah dirinya," katanya, Kamis (3/10).
Terlepas dari kasus tersebut, aksi semacam ini sering dikaitkan dengan eksibisionisme. Eksibisionisme merujuk pada kepuasan seksual dengan memperlihatkan alat kelamin atau area pribadi seseorang kepada orang lain.
Orang yang melakukan eksibisionisme senang dilihat atau berfantasi secara seksual saat alat kelaminnya dilihat oleh orang lain.
Eksibisionisme tidak hanya terbatas pada perlakuan di tempat umum. Namun, juga erat berkaitan pada mereka yang kerap mengirim foto alat kelamin di media sosial kepada orang tak dikenal demi mendapatkan perhatian.
Ketika target melihat foto mereka, itu adalah kepuasan bagi pelaku.
Dalam banyak situasi, eksibisionisme merupakan kejahatan seks yang ilegal. Hal ini jelas mengganggu orang lain dan bisa dikenakan tindakan hukum.
Dampak Eksibisionisme
Gangguan eksibisionisme mungkin sangat sulit ditangani tanpa pengobatan. Mereka kemungkinan besar mengalami kekambuhan. Hal ini dapat menyebabkan harga diri yang sangat rendah, depresi, kecemasan, dan kondisi lain yang memperburuk kesehatan mental.
Seseorang dengan gangguan eksibisionisme mungkin juga mengalami kesulitan untuk mendapatkan kepuasan seksual dalam hubungan romantis mereka.
Seperti halnya kondisi dan gangguan kesehatan mental lain, mencari dukungan dari orang lain dapat membantu menjaga para eksibisionisme di jalan yang benar. Anggota keluarga dan orang terdekat seharusnya bisa membantu dengan menerapkan rutinitas harian untuk individu tersebut, membatasi penggunaan internet, dan mengambil tindakan pencegahan untuk memastikan orang yang mereka cintai tidak melakukan perilaku sembarangan di tempat umum.
Penelitian menunjukkan orang dengan gangguan eksibisionisme sering kali tidak mencari pengobatan sampai mereka akhirnya bermasalah dengan hukum. Ketika mereka dikirim ke pengadilan dan diberitahu harus mendapatkan pengobatan, biasanya itu adalah pertama kalinya mereka berpikir tentang layanan kesehatan mental.
(naf/kna)











































