Ibunda Whitney Houston Meninggal di Usia 91 Tahun, Ada Riwayat Alzheimer

Ibunda Whitney Houston Meninggal di Usia 91 Tahun, Ada Riwayat Alzheimer

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Selasa, 08 Okt 2024 09:38 WIB
Ibunda Whitney Houston Meninggal di Usia 91 Tahun, Ada Riwayat Alzheimer
Ibunda Whitney Houston, Cissy Houston, meninggal dunia. (Foto: REUTERS/Phil McCarten)
Jakarta -

Ibu dari mendiang Whitney Houston, Cissy Houston, meninggal dunia di usia 91 tahun. Ia menghembuskan napas terakhirnya di rumahnya di New Jersey, Senin (7/10/2024).

Menantu perempuannya, Pat Houston, mengatakan Cissy meninggal dunia saat menjalani perawatan paliatif untuk penyakit Alzheimer yang diidapnya.

"Hati kami dipenuhi dengan rasa sakit dan kesedihan. Kami kehilangan pemimpin keluarga kami," kata Pat dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ibu Cissy telah menjadi sosok yang kuat dan luar biasa dalam hidup kami. Seorang wanita dengan iman dan keyakinan yang mendalam, yang sangat peduli dengan keluarga, pelayanan, dan masyarakat. Kariernya selama lebih dari tujuh dekade dalam musik dan hiburan akan tetap berada di garis depan hati kami," ungkapnya yang dikutip dari laman People.

Alzheimer merupakan kelainan otak yang dapat semakin parah seiring berjalannya waktu. Penyakit ini ditandai dengan perubahan pada otak yang menyebabkan penumpukan protein tertentu.

ADVERTISEMENT

Penyakit Alzheimer membuat otak menyusut dan sel-sel otak akhirnya mati. Umumnya, kondisi ini menjadi penyebab umum dari demensia atau penurunan bertahap dalam daya ingat, berpikir, perilaku, dan keterampilan sosial.

Dikutip dari Mayo Clinic, sekitar 6,5 juta orang di Amerika Serikat yang berusia 65 tahun ke atas mengidap penyakit Alzheimer. Di antara mereka, lebih dari 70 persen berusia 75 tahun ke atas.

Dari sekitar 55 juta orang di seluruh dunia yang mengidap demensia, 60 persen hingga 70 persen diperkirakan mengidap penyakit Alzheimer.

Tanda-tanda awal penyakit ini termasuk lupa akan peristiwa atau percakapan terkini. Seiring berjalannya waktu, penyakit ini berkembang menjadi masalah ingatan serius dan hilangnya kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari.

Obat-obatan dapat memperbaiki atau memperlambat perkembangan gejala. Selain itu, program dan layanan juga bisa membantu mendukung orang-orang yang mengidap penyakit ini dan pengasuh mereka.

Namun, tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakit Alzheimer. Pada stadium lanjut, hilangnya fungsi otak yang parah dapat menyebabkan dehidrasi, malnutrisi, atau infeksi. Komplikasi ini dapat mengakibatkan kematian.




(sao/kna)

Berita Terkait