CATATAN: Informasi ini tidak untuk menginspirasi siapapun bunuh diri. Jika Anda memiliki pikiran untuk bunuh diri, segera mencari bantuan dengan menghubungi psikolog atau psikiater terdekat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tanda peringatan bunuh diri, segera hubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes 021-500-454 atau hotline lain yang bisa diakses selama 24 jam di D'Patens 24 (Dukungan Psikososial Antisipasi melalui Hotline Service 24 jam) pada nomor 0811 979 10000
Data terbaru mengungkapkan lebih dari 3.600 orang di Korea Selatan mengalami mati kesepian atau 'lonely death' di rumah mereka sendirian pada tahun lalu. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korsel itu, pria paruh baya dan lansia menyumbang dengan jumlah terbanyak, hampir setengah dari keseluruhan kasus.
Data itu menyebutkan secara pasti jumlahnya mencapai 3.661 kasus. Jumlah tersebut meningkat dari 3.559 pada tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mati kesepian atau 'kodoksa' dalam bahasa Korea mengacu pada kejadian ketika seorang individu meninggal dalam kondisi isolasi sosial tanpa kontak dengan orang lain. Penyebab meninggal bisa karena bunuh diri, penyakit, atau sebab lainnya.
Meski mayoritas orang yang mengalami mati kesepian dialami oleh orang berusia tua, pejabat Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korsel Noh Jung-hoon juga menemukan sejumlah kasus tersebut pada orang dengan usia 20-30 tahun.
"Tampaknya kematian karena kesepian di antara orang-orang berusia 20-an dan 30-an disebabkan oleh kegagalan dalam mencari pekerjaan atau diberhentikan," kata Jung-hoon dikutip dari Korea Times, Jumat (18/10/2024).
"Kami berencana untuk membantu mereka menghubungi organisasi yang dapat menawarkan posisi pekerjaan, bersama dengan langkah-langkah untuk membantu mereka meningkatkan kondisi kesehatan mereka, yang memburuk selama isolasi mereka," sambungnya.
Dikelompokkan dalam kategori usia, mereka yang berusia 60-an menyumbang 1.146 kasus, 50-an tahun dengan 1.097 kasus, dan usia 40-an tahun dengan 502 kasus. Laporan tersebut juga menyebut bunuh diri menyumbang 14,1 persen dari total penyebab mati kesepian.
Bunuh diri menjadi penyebab terbanyak mati kesepian di kategori usia 20-an tahun dengan 71,7 persen. Dari keseluruhan kasus mati kesepian akibat bunuh diri, jumlah pria mendominasi dengan 84,1 persen kasus dibandingkan dengan wanita.
Kementerian menambahkan bahwa temuan tersebut menggarisbawahi perlunya kebijakan terkait kasus mati kesepian yang juga selaras dengan tindakan pencegahan bunuh diri.
(avk/naf)











































