Fakta-fakta Temuan 75 Orang Sakit Kena E Coli usai Makan Burger McD

Fakta-fakta Temuan 75 Orang Sakit Kena E Coli usai Makan Burger McD

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Selasa, 29 Okt 2024 05:00 WIB
Fakta-fakta Temuan 75 Orang Sakit Kena E Coli usai Makan Burger McD
Ilustrasi burger. (Foto: Getty Images/iStockphoto)
Jakarta -

Restoran cepat saji ternama, McDonald's di Amerika Serikat mendadak disorot setelah muncul laporan soal cemaran bakteri E coli pada menunya. Satu orang meninggal dunia dan 75 pelanggan mendapat jatuh sakit, lebih dari 20 di antaranya dirawat di rumah sakit pasca mengonsumsi hamburger Quarter Pounder McDonald's.

Awal Mula Laporan Kasus

Menurut pejabat kesehatan, penyakit mulai dilaporkan pada 27 September, dengan kasus terakhir tercatat di 10 Oktober.

"McDonald's menjual sekitar 1 juta Quarter Pounders dalam jangka waktu saat penyakit tersebut terjadi," kata juru bicara restoran tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan jaringan makanan cepat saji tersebut yakin lebih banyak orang akan jatuh sakit jika kontaminasi berasal dari roti itu sendiri. Perusahaan menduga bawang bombai yang digunakan pada burger mungkin menjadi penyebabnya.

"Burger McDonald's dimasak pada suhu 175 derajat, di atas tingkat 160 derajat yang dibutuhkan untuk membunuh bakteri E. coli, sementara bawang yang diiris adalah mentah," demikian pengumuman juru bicara perusahaan.

ADVERTISEMENT

"Jika itu sumbernya, ini akan menjadi pertama kalinya bawang menjadi pembawa strain E coli ini," sambungnya.

Dari orang-orang yang sakit setelah makan di McDonald's, hampir semuanya mengatakan telah memakan hamburger daging sapi, dengan sebagian besar menyebutkan bahwa itu adalah Quarter Pounder. Beberapa dari mereka yang terjangkit melaporkan telah bepergian ke negara bagian lain sebelum mereka jatuh sakit, dengan setidaknya tiga orang makan di McDonald's selama perjalanan mereka.

Hasil Pemeriksaan

Dikutip dari AP News, pejabat restoran McDonald's mengungkapkan bawang bombai menjadi sumber wabah keracunan makanan E coli yang terjadi. Pihaknya mengonfirmasi bahwa Taylor Farms, sebuah perusahaan pertanian yang berbasis di California, adalah pemasok bawang segar yang digunakan di restoran-restoran yang terlibat dalam wabah tersebut.

Dan bahwa bawang tersebut berasal dari sebuah fasilitas di Colorado Springs, Colorado.

Para penyelidik mengatakan mereka fokus pada bawang yang diiris tipis sebagai sumber potensial infeksi.

Dalam pernyataannya, pihak McDonald's meyakini bahwa dari pemeriksaan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS yakin bahwa irisan bawang bombai dari satu pemasok adalah kemungkinan sumber kontaminasi.

Departemen pertanian juga menerima beberapa lot daging sapi segar dan beku yang dikumpulkan dari berbagai lokasi McDonald's Colorado yang terkait dengan penyelidikan E. coli. Dari semua sampel, dipastikan negatif E coli.

"Pengujian yang dilakukan oleh Departemen Pertanian Colorado mengesampingkan daging sapi sebagai sumber wabah," kata McDonald's.

Kondisi Korban

Hingga Jumat, wabah telah meluas hingga sedikitnya 75 orang sakit di 13 negara bagian AS, kata pejabat kesehatan setempat. Dalam wabah ini, strain E coli yang muncul dikenal sebagai O157:H7.

Sebanyak 22 orang telah dirawat di rumah sakit, dan dua orang mengalami komplikasi penyakit ginjal berbahaya, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Satu orang telah meninggal di Colorado, AS. Pasien ini bukan termasuk salah satu orang yang mengalami penyakit ginjal berbahaya.

NEXT: Kembali Jual Menu Quarter Pounder Tanpa Bawang

Kembali Jual Menu Quarter Pounder Tanpa Bawang

Perusahaan mengatakan mereka telah menarik bawang bombai yang bersumber dari fasilitas tersebut dari rantai pasokannya. McDonald's mengatakan telah memutuskan untuk menghentikan pengadaan bawang dari fasilitas Taylor Farms di Colorado Springs tanpa batas waktu.

Selama beberapa waktu ke depan, Quarter Pounder akan tersedia kembali tanpa bawang bombai iris.

Apa Itu E coli?

E coli adalah jenis bakteri yang ditemukan di lingkungan, termasuk air, maknana, dan di usus manusia serta hewan. Strain E coli yang muncul di kasus menu McDonald's tersebut dikenal sebagai O157:H7, yang menghasilkan racun kuat yang bisa merusak lapisan usus halus.

Dikutip dari AP News, gejala akibat E coli dapat muncul dengan cepat, sekitar satu atau dua hari setelah mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi. Biasanya meliputi:

  • Demam
  • Muntah
  • Diare parah hingga berdarah
  • Buang air kecil lebih sedikit
  • Rasa haus yang meningkat
  • Pusing

Infeksi ini dapat menyebabkan jenis cedera ginjal yang serius, terutama pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Keracunan E coli pada anak kecil memerlukan perhatian medis segera.

Halaman 2 dari 2
(sao/naf)

Berita Terkait