Ramai di kalangan pengguna media sosial X mengaitkan manfaat puasa tepung, gorengan, dan gula dengan kesehatan kulit wajah. Selain membantu menurunkan berat badan, tak sedikit juga dari netizen yang mengaku kulit wajahnya semakin sehat semenjak menerapkan diet tersebut.
"Ngurangin minuman manis, ga muncul bruntusan lagi," kata salah satu netizen @f**t**r, dikutip Jumat (22/11/2024).
"Nggak ada lemak berlebih di pinggang, sejak diet gula. Ngurangin tepung dan gorengan berat bgt asliii, apalagi roti. Efeknya kulit nggak gradakan, alus gitu, jerawat waktu PMS-mens selese aja, terus cerahan juga," ujar netizen lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkaitan dengan diet menghindari tepung, gorengan, dan gula, apakah memang sengaruh itu efeknya ke kulit?
Dokter spesialis kulit dr Ruri Diah Pamela, SpKK mengatakan puasa gula, tepung, dan gorengan memang bisa memberikan efek positif ke wajah. Menurutnya diet seperti ini cocok untuk individu yang memiliki masalah kesehatan kulit tertentu, misalnya seperti jerawat dan kulit berminyak.
dr Ruri menjelaskan efek konsumsi gula berlebihan dapat memicu proses glikasi, yaitu proses pengikatan molekul gula dengan kolagen dan elastin yang ada di kulit. Hal ini dapat menurunkan kualitas kulit yang ditandai dengan mengendur, munculnya kerutan, hingga inflamasi yang menimbulkan jerawat.
Ia juga menjelaskan kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi tepung, juga berisiko memperburuk kondisi jerawat.
"Untuk produk berbahan dasar terigu terutama yang diproses, memiliki indeks glikemik tinggi. Ini dapat meningkatkan kadar gula darah, merangsang produksi insulin, dan memicu peradangan yang dapat memperburuk jerawat," kata dr Ruri ketika dihubungi detikcom, Jumat (22/11/2024).
Sementara terkait dengan kebiasaan mengonsumsi gorengan, dr Ruri menuturkan hal tersebut dapat meningkatkan risiko peradangan pada tubuh. Peradangan ini yang akhirnya berkontribusi pada berbagai masalah kulit seperti jerawat dan kulit kusam.
Meski begitu, dr Ruri menekankan efek dari diet puasa tepung, gorengan, dan gula mungkin bisa berbeda setiap individu. Oleh karena itu, konsultasi ke dokter mungkin diperlukan sebelum melakukannya.
"Penting untuk dicatat bahwa efek dari diet ini bisa berbeda pada setiap individu, tergantung pada kondisi kulit dan gaya hidup secara keseluruhan. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi juga disarankan jika ingin menerapkan perubahan pola makan secara signifikan," tandasnya.
(avk/naf)











































