Seorang pria di Cianjur, Jawa Barat, harus menjalani cuci darah dua kali sepekan setelah mengidap gagal ginjal kronis di usia yang masih sangat muda. Penyakit itu diidapnya saat masih berusia 20 tahun.
Ridwan Fadhil (22) didiagnosis mengidap gagal ginjal di tahun 2022. Dari hasil pemeriksaan, gaya hidup tidak sehat disebutnya menjadi pencetus utama kerusakan ginjal yang dialaminya.
Penyakitnya itu tak membuatnya patah semangat. Bahkan dia saat ini rutin membagikan ceritanya berjuang mengatasi penyakit ginjal lewat media sosial TikTok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama menjalani cuci darah, Ridwan mengonsumsi makanan-makanan seperti ayam balado, kue sus mangga, dan donat keju. Menurut Ridwan, banyak pasien gagal ginjal lain juga melakukan hal yang sama, hal ini dilakukan agar kadar gula tidak turun selama hemodialisis.
"Supaya kadar gula tidak turun/drop, harus konsumsi gula, biasanya orang-orang bawa gula pasir, atau air putih campur gula. Tapi, kalo saya lebih enak dalam bentuk makanan," kata Ridwan saat dihubungi detikcom, Jumat (22/11/2024).
Ketika berbincang dengan detikcom beberapa waktu lalu, Ridwan menyebut sangat jarang mengonsumsi air putih. Ketika istirahat kerja, setelah makan, ia selalu memilih mengonsumsi minuman manis dan berwarna.
"Dulu itu kan pindah terus ngekos, nah semenjak itu jadi sering (minum manis). Jadi setiap pagi, siang, malam itu kayak jadi pengganti air putih," tutur dia.
Next: Pemicu gagal ginjal usia muda
Gagal ginjal adalah salah satu penyakit yang kerap dikaitkan dengan orang tua. Namun dalam beberapa tahun terakhir, penyakit ini semakin marak ditemukan pada kelompok usia muda.
Spesialis penyakit dalam dr Tunggul Situmorang, SpPD-KGH menjelaskan gagal ginjal kronis di usia muda bisa dilatarbelakangi gaya hidup yang tidak sehat. Perilaku hidup tidak sehat meliputi pola makan tidak seimbang, kebiasaan mengonsumsi junk food, hingga malas berolahraga.
dr Tunggul mengatakan hal-hal tersebut dapat meningkatkan faktor risiko penyakit gagal ginjal, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
"Betul pola hidup ya, lalu misalnya junk food dan segala macam itu bisa memengaruhi. Sehingga pada usia muda bisa menjadi lebih sering," ujarnya saat diwawancarai detikcom, Jumat (12/7/2024).
Meski begitu, dr Tunggul mengingatkan gagal ginjal adalah penyakit kompleks. Artinya, tidak hanya dipicu satu faktor atau penyebab.
"Umumnya tidak ada penyebab tunggal. Penyakit ini proses berjalannya lama tapi progresif," tandas dia.
Simak Video "Video: Istri di Jatim Donorkan Ginjal Untuk Suaminya"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)











































