Kisah di Balik Manusia Pertama di Dunia yang Lahir Lewat Program Bayi Tabung

Kisah di Balik Manusia Pertama di Dunia yang Lahir Lewat Program Bayi Tabung

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 25 Nov 2024 15:05 WIB
Kisah di Balik Manusia Pertama di Dunia yang Lahir Lewat Program Bayi Tabung
Louise Joy Brown. (Foto: Instagram @louisejoybrown)
Jakarta -

Louise Joy Brown merupakan manusia pertama di dunia yang berhasil lahir melalui program fertilisasi in vitro (IVF) atau sering disebut 'bayi tabung'. Ia pun menceritakan kisah perjuangan orang tuanya dan para dokter yang membantunya lahir ke dunia.

Kelahiran Louise dipuji sebagai salah satu terobosan medis paling luar biasa di abad ke-20. Wanita yang kini berusia 46 tahun itu lahir pada 25 Juli 1978 di Inggris.

Louise merupakan anak pertama dari pasangan Lesley dan John Brown. Dikutip dari laman People, kedua orang tuanya telah berjuang melawan infertilitas selama sembilan tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, dari hasil pemeriksaan medis ternyata Lesley mengalami komplikasi dengan tuba falopi yang tersumbat. Hal ini yang membuat peluangnya untuk memiliki anak secara alami semakin kecil.

Melihat kondisi Lesley yang mengkhawatirkan, dokter di klinik kesehatan di tempat mereka tinggal memberi tahu soal Dr Patrick Steptoe, yang sedang mengembangkan pengobatan untuk wanita dengan tuba falopi yang tersumbat.

ADVERTISEMENT

Proses IVF yang Dijalani Lesley

Kelahiran Louise Joy Brown itu berhasil berkat penelitian mutakhir dari tiga ilmuwan di Inggris. Mereka adalah Dr Robert Edwards, Dr Patrick Steptoe, dan Jean Purdy. Ketiganya telah bekerja sama selama satu dekade pada IVF, prosedur di mana sperma dan sel telur digabungkan di luar tubuh dan embrio yang dihasilkan, kemudian ditanamkan ke dalam rahim.

Meskipun Dr Edwards, Dr Steptoe, dan Purdy telah mampu menciptakan embrio yang layak, mereka belum mencapai kehamilan yang berhasil. Sampai akhirnya, kelahiran Louise yang revolusioner pada tahun 1978.

Saat itu, prosedur tersebut hanya menawarkan eluang keberhasilan 'satu dari sejuta'. Namun, Lesley tetap meminta bantuan Dr Steptoe.

Dikutip dari The Guardian, Lesley menjalani proseduri IVF pada November 1977. Sel telur yang matang diambil dari salah satu ovariumnya dan digabungkan dalam cawan laboratorium dengan salah satu sperma milik John untuk membentuk embrio.

Beberapa hari kemudian, embrio tersebut ditanamkan ke dalam rahim Lesley. Sampai akhirnya Lesley hamil pada Desember 1977.

Saat kehamilan IVF Lesley bocor ke media, ia terpaksa harus sembunyi untuk melindungi dirinya dan anaknya di kandungan. Para dokter khawatir hal itu bisa berdampak pada kehamilan Lesley.

"Kami khawatir dia akan kehilangan bayinya, karena pers mengejar Lesley ke seluruh Bristol tempat dia tinggal," ungkap Dr Edwards kepada BBC pada tahun 2008.

"Jadi secara diam-diam, Patrick Steptoe menyembunyikan ibu itu di mobilnya dan mengantarnya ke rumah ibunya di Lincoln, sehingga pers tidak tahu di mana dia berada."

Saat itu, Lesley direncanakan menjalani operasi caesar pada tengah malam untuk menghindari perhatian pers. Proses persalinannya itu juga difilmkan untuk membuktikan adanya kerusakan tuba falopi.

"Jika tidak, pasti ada orang skeptis yang mengklaim bahwa dia bisa hamil secara alami, apa pun yang kami katakan," kata Dr John Webster, yang membantu persalinan Louise, kepada BBC pada tahun 2003.

Proses kelahiran Louise dibantu langsung oleh Dr Steptoe, yang merupakan seorang ginekolog. Louise lahir di Rumah Sakit Umum Olham dan Distrik di Manchester, Inggris.

Saat Louise lahir, berbagai kritik muncul dari banyak pihak. Namun, kini Louise sendiri yang membela orang tuanya dan publisitas yang muncul dari kelahiran ilmiahnya.

"Orang tua saya tidak punya pilihan untuk mengumumkannya ke publik. Jika mereka tidak melakukannya, orang-orang akan bertanya-tanya tentang kondisi saya saat itu," tutur Louise.

"Jika ada yang salah dengan saya, itu akan menjadi akhir dari IVF," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sao/naf)

Berita Terkait