Efek Samping yang Muncul Jika Kebanyakan Makan Petai, Termasuk Sakit Ginjal

Round up

Efek Samping yang Muncul Jika Kebanyakan Makan Petai, Termasuk Sakit Ginjal

Averus Kautsar - detikHealth
Selasa, 26 Nov 2024 06:00 WIB
Efek Samping yang Muncul Jika Kebanyakan Makan Petai, Termasuk Sakit Ginjal
Ilustrasi petai. (Foto: iStock)
Jakarta -

Petai merupakan tanaman khas Asia Tenggara yang kerap digunakan sebagai salah satu bahan makanan favorit masyarakat Indonesia. Tidak hanya rasanya yang dianggap enak, aroma dari petai bagi sebagian orang dinilai memberikan sensasi yang unik pada masakan.

Petai memiliki ekstrak dari polong dan biji yang mengandung berbagai zat bermanfaat seperti polifenol, fitosterol, dan flavonoid. Berbagai antioksidan yang dimiliki petai bermanfaat untuk menjaga kadar gula darah hingga melancarkan pencernaan.

Meski memiliki segudang manfaat, masyarakat harus tetap hati-hati dalam mengonsumsi petai. Konsumsi dalam jumlah yang berlebihan dapat memicu beberapa masalah kesehatan, di antaranya:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Ginjal Rusak

Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania mengatakan petai tetap tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Konsumsi petai secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal.

"Bisa picu kerusakan ginjal kalau makan petai setiap hari, dan berlebihan, kalau hanya sekali-kali berlebihan, misalnya di satu hari, itu paling efeknya hanya kembung, banyak gasnya," kata dr Tania.

ADVERTISEMENT

"Sebenarnya ini kondisi yang amat sangat jarang, karena sedikit orang yang tahan makan petai setiap hari secara berlebihan. Batas maksimal konsumsi orang bisa makan petai itu tiga sendok makan penuh, itu sudah maksimal dalam sehari," sambungnya.

2. Asam Urat Naik

Petai juga mengandung purin yang tinggi. Apabila dikonsumsi secara berlebihan, petai dapat meningkatkan kadar asam urat di dalam tubuh. Oleh karena itu, dr Tania mengimbau orang dengan masalah asam urat tinggi harus lebih hati-hati ketika mengonsumsi petai.

"Jadi memang kontrolnya sifatnya individual ya. Kalau misalnya dia rentan cepat naik gitu asam uratnya ya hindari dulu lah gitu. Tapi kalau misalnya dia nggak terlalu cepat naik asam uratnya masih boleh lah gitu konsumsi sedikit," ujarnya.

Untuk batasan mengonsumsi petai, dr Tania menyarankan maksimal untuk orang yang sehat bisa makan 3 sendok makan penuh tiap harinya. Ia menekankan batasan konsumsi petai setiap orang bisa berbeda tergantung dari kondisi masing-masing.

NEXT: Membuat urine menjadi bau

3. Urine Beraroma Tak Sedap

Salah satu permasalahan lain yang juga dapat muncul setelah mengonsumsi petai adalah aroma urine yang tidak sedap. Spesialis urologi dr Hilman Hadiansyah, SpU mengatakan ketika petai masuk ke dalam tubuh, petai dipecah oleh enzim pencernaan sebagai senyawa kimia.

Senyawa tersebut yang akhirnya memberikan aroma tidak sedap pada urine setelah mengonsumsi petai.

"Salah satu senyawa itu bisa menjadi methyl mercaptan, senyawa yang terkenal berbau busuk," dihubungi terpisah.

dr Hilman menjelaskan menjelaskan senyawa tersebut akan diproses oleh ginjal dan dikeluarkan melalui urine. dr Hilman menuturkan kondisi ini merupakan kondisi yang umum dan bisa dialami oleh siapa saja, bahkan pada orang yang sehat sekalipun.

Meski begitu, dr Hilman mengimbau masyarakat untuk tetap tidak mengonsumsi petai secara berlebihan. Kandungan asam jengkolat yang ada di dalam petai juga dapat berdampak pada ginjal.

Halaman 2 dari 2
(avk/kna)
Efek Petai ke Tubuh
9 Konten
Meski petai memiliki nutrisi penting yang bermanfaat untuk tubuh, ada efek sampingnya juga jika dikonsumsi secara berlebihan. Salah satunya bisa memicu kadar asam urat naik lantaran petai mengandung tinggi purin.

Berita Terkait