Mitos! Dokter Onkologi Tegaskan Pembalut Bukan Biang Kerok Kanker Serviks

Mitos! Dokter Onkologi Tegaskan Pembalut Bukan Biang Kerok Kanker Serviks

Averus Kautsar - detikHealth
Kamis, 28 Nov 2024 20:01 WIB
ilustrasi pembalut
Ilustrasi. (Foto: iStock)
Jakarta -

Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker dengan kasus terbanyak di Indonesia. Tidak sedikit mitos kesehatan yang muncul berkaitan dengan kondisi ini, salah satunya penggunaan pembalut dapat memicu kanker serviks.

Spesialis obstetri dan ginekologi konsultan onkologi dr Kartiwa Hadi Nuryanto, SpOG(K)Onk mengatakan bahwa hal tersebut adalah mitos. Ia menegaskan bahwa penggunaan pembalut aman dan tidak dapat menyebabkan kanker serviks.

Tidak hanya itu saja, bahan kimia yang ada di pembalut juga tidak meningkatkan risiko infeksi sehingga tak memicu kanker serviks.

"Tentang mitos sebenarnya kalau kita lihat virus HPV (Human Papillomavirus) lah penyebab utamanya. Jadi tidak benar kalau kanker serviks dihubungkan dengan pembalut," kata dr Kartiwa ketika ditemui awak media di Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).

"Jadi tidak benar berhubungan dengan pembalut dengan berbagai macam substansinya apalah itu di dalamnya," sambungnya.

ADVERTISEMENT

dr Kartiwa menjelaskan kanker serviks disebabkan oleh infeksi dari HPV. Ia mengatakan jenis HPV yang paling banyak memicu kanker serviks adalah tipe 16 dan 18.

Sebagai langkah pencegahan, wanita disarankan untuk melakukan pemeriksaan dini setiap 5-10 tahun sekali. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks lebih dini dan membantu pengobatan lebih efektif bagi pasien kanker.

Pasien seringkali baru diketahui mengidap kanker setelah masuk stadium lanjut, sehingga terlambat untuk ditangani secara baik.

"Ini disebabkan oleh infeksi HPV yang persisten atau berulang terjadi, jadi tidak sekali saja infeksinya. Jadi infeksi ini kita lihat bisa hilang, tapi kalau terkena-kena lagi, dia akan infeksi, yang akhirnya menjadi kanker serviks. Untuk perempuan yang tidak terganggu imunnya, butuh 15-20 tahun untuk menjadi kanker," ujar dr Karwita.

"Virus HPV sangat umum, ini ditularkan melalui sebuah kontak. Semua kontak bisa menularkan, bukan seksual saja. Biasanya dia tidak menimbulkan gejala apa-apa," tandasnya.




(avk/kna)