Pengakuan Wanita AS Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Ini yang Dirasakan

Round Up

Pengakuan Wanita AS Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Ini yang Dirasakan

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Kamis, 19 Des 2024 06:00 WIB
Pengakuan Wanita AS Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Ini yang Dirasakan
Pengakuan wanita yang menerima cangkok ginjal babi, Towana Looney (tengah). (Foto: Joe Carotta/dokumentasi NYU Langone Health)
Jakarta -

Seorang wanita di Alabama, Amerika Serikat, menjadi orang kelima di negara itu yang menerima cangkok ginjal babi. Wanita bernama Towana Looney itu kini berhasil pulih dari sakitnya.

"Ini adalah berkah. Saya merasa seperti diberi kesempatan lain dalam hidup," kata Looney dikutip dari laman NYU Langone Health.

"Saya tidak sabar untuk dapat bepergian lagi dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga dan cucu-cucu saya," sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi awal Looney

Looney memberikan ginjal kepada ibunya di tahun 1999. Namun, beberapa tahun kemudian ia mengalami komplikasi selama kehamilan yang membuat tekanan darah tinggi dan merusak ginjalnya.

Pada Desember 2016, Looney harus mulai menjalani perawatan dialisis untuk membuang kelebihan cairan dan limbah dari aliran darahnya. Ia telah terdaftar untuk transplantasi ginjal pada awal tahun 2017, tetapi hampir mustahil untuk menemukan kecocokan yang cocok.

ADVERTISEMENT

Hal itu karena kadar antibodi berbahaya yang luar biasa tinggi dalam darahnya, sehingga membuat bentuk penolakan transplantasi yang menghancurkan mungkin terjadi.

Prosedur transplantasi

Mengingat kondisi medisnya yang memburuk akibat dialisis yang berkepanjangan dan tidak adanya ginjal yang cocok, Looney mengajukan untuk menjalani xenotransplantasi.

Ia akan menerima ginjal babi dengan 10 gen telah dimodifikasi agar tidak menimbulkan reaksi penolakan saat berada di dalam tubuh manusia. Ginjal tersebut didapatkan dari Revivicor, anak perusahaan United Therapeutics Corporation.

Pemimpin prosedur Dr Robert Montgomery dari NYU Langone Transplant Institute. Ini juga dibantu oleh dokter yang lebih dulu menangani Looney, yakni ahli bedah transplantasi dari University of Alabama di Birmingham (UAB), Jayme Locke, MD, MPH.

Operasi Looney akhirnya dilakukan pada 25 November 2024 di NYU Langone Health di New York City. Ginjal tersebut ditransplantasikan ke perut bagian bawah Looney yang menghabiskan waktu selama tujuh jam.

Beberapa saat setelah Dr Montgomery menjahitnya, ginjal babi itu berubah warna menjadi merah muda yang sehat dan mulai memproduksi urine.

NEXT: Kondisi Looney pascaoperasi

Setelah 11 hari observasi pascaoperasi oleh tim NYU Langone Transplant Institute, Looney dipulangkan dari rumah sakit pada tanggal 6 Desember dan ditempatkan di sebuah apartemen di New York. Ia masih mengunjungi rumah sakit setiap hari untuk evaluasi.

Sebagai bagian dari perawatan sensitivitas antibodi akutnya, Looney mungkin menjalani pemberian obat rawat inap secara berkala sementara sistem kekebalan tubuhnya beradaptasi dengan organ barunya. Ia diharapkan bisa kembali ke Alabama dalam waktu tiga bulan.

Dokter mulai melihat hasil pemeriksaan darah dan tes lainnya, kemudian membandingkan dengan penelitian sebelumnya pada hewan dan beberapa manusia. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat menemukan peringatan dini jika muncul masalah.

Jika ginjal babi itu gagal, Looney harus kembali menjalani dialisis.

Kini kondisi Looney sudah pulih dengan baik pasca prosedur transplantasinya. Ia kembali mengunjungi dr Locke dan berterima kasih karena tidak pernah menyerah untuk merawatnya.

"Towana adalah sebuah inspirasi. Perjalanannya untuk mencapai transplantasi ginjal yang dapat mempertahankan hidupnya telah lama dan dipenuhi dengan banyak rintangan, namun ia tidak goyah," tutur Dr Locke.

"Melihat harapan dipulihkan untuk masa depan yang selama ini tidak dapat diraihnya dan keluarganya serta komunitasnya sungguh ajaib," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sao/kna)

Berita Terkait