Menkes Beberkan Persiapan Program Cek Kesehatan Gratis, Dimulai Februari 2025

Menkes Beberkan Persiapan Program Cek Kesehatan Gratis, Dimulai Februari 2025

Averus Kautsar - detikHealth
Kamis, 09 Jan 2025 12:15 WIB
Menkes Beberkan Persiapan Program Cek Kesehatan Gratis, Dimulai Februari 2025
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Foto: DetikHealth/Averus Al Kautsar)
Jakarta -

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan bahwa pada saat ini pihaknya masih membicarakan rencana pelaksanaan skrining kesehatan gratis dengan Presiden Prabowo. Ia mengatakan skrining kesehatan gratis rencananya mulai dilaksanakan pada Februari 2025.

"Screening gratis, memang kita sudah laporkan ke Pak Presiden. Rencananya memang di bulan Februari, yang nanti waktunya akan ditentukan oleh Pak Presiden. Sosialisasi kita akan mulai lakukan di bulan ini," kata Menkes Budi ketika ditemui awak media di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025).

"Nanti saya akan menghadap bapak Presiden sekali lagi, tapi kesiapan kita, kita sudah akan mulai minggu depan berkomunikasi, mensosialisasikan dengan seluruh aparat-aparat daerah. Jadi kita akan lakukannya rencananya serentak di seluruh Indonesia," sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia berharap pemeriksaan kesehatan ini nantinya bisa menjadi langkah pencegahan berbagai penyakit. Menkes Budi tidak ingin masyarakat terlanjur sakit dan harus mendapatkan perawatan.

Menkes Budi mengatakan nantinya skrining kesehatan gratis bakal lebih diarahkan untuk mencegah penyakit penyebab kematian tertinggi, seperti penyakit stroke dan jantung. Pemeriksaan nantinya dapat meliputi tekanan darah, gula darah, hingga kadar kolesterol masyarakat.

ADVERTISEMENT

Skrining ini nantinya akan dilaksanakan di 10 ribu puskesmas dan direncanakan juga di 15-20 ribu klinik swasta. Ia menuturkan kapasitas fasilitas kesehatan tidak dapat menampung 280 juta orang untuk skrining kesehatan apabila hanya dilakukan di rumah sakit.

Untuk anak-anak, Menkes Budi menyebut skrining kesehatan akan lebih diutamakan di sekolah.

"Supaya nggak terlalu penuh puskesmasnya, untuk kelompok anak-anak usia sekolah sampai 18 tahun itu nanti dilakukan skriningnya di sekolah. Bukan saat ulang tahun, tapi pada saat masuk sekolah. Supaya juga distribusinya lebih merata," tandasnya.




(avk/kna)

Berita Terkait