Fakta-fakta Induksi Laktasi, Dijalani Zaskia Sungkar untuk Bayi Adopsinya

Round Up

Fakta-fakta Induksi Laktasi, Dijalani Zaskia Sungkar untuk Bayi Adopsinya

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Senin, 20 Jan 2025 06:01 WIB
Fakta-fakta Induksi Laktasi, Dijalani Zaskia Sungkar untuk Bayi Adopsinya
Ilustrasi ASI. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Shavel Ludmila)
Jakarta -

Aktris sekaligus desainer Zaskia Sungkar baru-baru ini membagikan foto bersama Humaira, bayi perempuan yang diadopsinya. Zaskia juga mengungkapkan dirinya tengah menjalani proses induksi laktasi agar bisa menyusui Humaira.

"Doakan ya sedang program laktasi, semoga Allah mudahkan meng-ASI-hi Humaira. Biidznillah," tulis Zaskia di laman Instagramnya.

Lantas, apa sih sebenarnya induksi laktasi dan bagaimana cara melakukannya?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Induksi Laktasi?

Dokter spesialis anak dr Denta Satria Kurniawan, SpA, menjelaskan induksi laktasi adalah proses merangsang produksi ASI pada wanita yang ingin menyusui tanpa melalui kehamilan.

"Metode ini memungkinkan ibu adopsi atau ibu angkat untuk memberikan ASI kepada bayinya, meskipun mereka tidak pernah hamil atau melahirkan sebelumnya," ujar dr Denta saat diwawancarai detikcom, Minggu (19/1/2025).

ADVERTISEMENT

Meski begitu, keberhasilan induksi laktasi bervariasi antara individu. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesuksesan induksi laktasi antara lain usia bayi, frekuensi dan konsistensi stimulasi payudara, serta dukungan dari lingkungan sekitar.

"Meskipun tidak semua ibu dapat mencapai produksi ASI penuh, banyak yang berhasil memberikan ASI sebagian, yang tetap memberikan manfaat bagi bayi," kata dr Denta.

Cara Melakukan Induksi Laktasi

Lalu, bagaimana cara melakukan induksi laktasi? dr Denta mengatakan ada beberapa cara yang bisa dilakukan, di antaranya:

Terapi hormon: mengonsumsi hormon estrogen progesteron sintetis untuk meniru kondisi kehamilan, yang merangsang perkembangan jaringan kelenjar payudara. Terapi ini biasanya dilakukan selama beberapa bulan dan dihentikan sekitar dua bulan sebelum bayi tiba.

Penggunaan Galactagogue: setelah menghentikan terapi hormon, ibu dapat mengonsumsi obat atau suplemen yang meningkatkan produksi ASI, seperti domperidone, sesuai anjuran tenaga medis.

Stimulasi payudara: melakukan pemompaan payudara secara rutin menggunakan pompa ASI atau dengan tangan, setidaknya 6-8 kali sehari, untuk merangsang produksi ASI. Kontak kulit dengan bayi juga sangat penting untuk meningkatkan produksi ASI.

Sebelum melakukan induksi laktasi, si ibu sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis atau konsultan laktasi untuk memastikan metode yang digunakan aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan ibu. Proses induksi laktasi juga memerlukan waktu dan dedikasi, termasuk rutinitas pemompaan yang konsisten dan kontak kulit dengan bayi.

Next: Do and don'ts saat melakukan induksi laktasi

Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan dalam Induksi Laktasi?

dr Denta juga membagikan "Do and Don'ts" yang perlu diperhatikan oleh ibu yang ingin melakukan induksi laktasi. Berikut sejumlah hal yang perlu diperhatikan:

Do's:

  • Lakukan stimulasi payudara secara rutin dan konsisten.
  • Pertahankan kontak kulit dengan bayi sesering mungkin.
  • Konsumsi nutrisi seimbang dan cukup istirahat untuk mendukung produksi ASI.
  • Cari dukungan dari kelompok laktasi atau profesional kesehatan.

Don'ts:

  • Jangan menggunakan obat atau suplemen tanpa konsultasi dengan tenaga medis.
  • Hindari stres berlebihan, karena dapat mempengaruhi produksi ASI.
  • Jangan berkecil hati jika produksi ASI tidak segera melimpah, proses ini memerlukan waktu dan kesabaran.
Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Mitos atau Fakta: Ibu Dilarang Menyusui saat Hamil"
[Gambas:Video 20detik]
(ath/kna)

Berita Terkait