Masyarakat Indonesia per hari ini, Senin (10/2) sudah mulai bisa menikmati cek kesehatan gratis (CKG) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI). Di balik antusias warga mengikuti cek kesehatan gratis (CKG), kendala teknis juga menjadi catatan.
Salah satu peserta CKG Ulang Tahun di puskesmas Tanah Abang, Andi Awaluddin (58) dari Tanah Abang, Jakarta Pusat mengatakan dirinya sempat mengalami kendala saat pendaftaran, yakni kesulitan dalam mengakses aplikasi SATUSEHAT mobile.
"Mulai lemot tadi, agak lama. Ulang lagi, ulang lagi. Ada berapa kali ya tadi ulang, kurang lebih empat atau lima kali. Padahal udah dipandu sama tim IT (puskesmas Tanah Abang)," kata Andi kepada detikcom di puskesmas Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait aplikasi, Andi berharap ke depannya pemerintah dalam hal ini Kemenkes RI bisa memperbaiki layanannya, sehingga warga bisa dengan mudah melakukan pendaftaran cek kesehatan gratis.
Andi juga berharap terkait kuota cek kesehatan gratis ini bisa ditambah. Pasalnya, saat ini Kemenkes baru memberikan kuota 30 orang pendaftar online dan 10 orang pendaftar go show atau di tempat.
"Harapan kami sebagai warga negara agar pemerintah, Pak Prabowo bisa memerhatikan (jumlah kuota) karena kan kesehatan ini lebih penting dari segala-galanya. Terutama bagi mereka yang lansia," tambahnya.
Kita kan gaptek, orang awam, saya juga udah lansia. Jadi ya tolong dibantu lah |
Senada, Lufera Hanesha (61) peserta CKG dari Bendungan Hilir, Jakarta Pusat sangat bahagia dengan program cek kesehatan gratis ini. Pasalnya, pada program ini dirinya bisa mendapatkan banyak pengecekan, termasuk tentang jantung dan geriatri.
"Saya rutin setiap bulan kontrol, gula darah, tensi, kolesterol gitu. Pernah ikut yang (cek kesehatan gratis) BPJS juga. Tapi di sini ada plus-plusnya itu yang tadi saya bilang jantung, mata, sama IVA," kata Hanesha.
"Menurut saya ya, ini sangat membantu. Apalagi ini gratis ya. Kayak EKG jantung, terus yang IVA itu. Kalau kita sekonyong-konyong pergi ke tempat khusus kayak Yayasan Kanker Indonesia, itu berapa bayarnya?" sambungnya.
Hanesha berharap ke depannya untuk lanjut usia (lansia) seperti dirinya lebih dimudahkan dalam hal pendaftaran.
"Kita kan gaptek, orang awam, saya juga udah lansia. Jadi ya tolong dibantu lah," tutupnya.
NEXT: Tentang cek kesehatan gratis
"Cek Kesehatan Gratis ini adalah bagian dari mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dengan salah satunya adalah meningkatkan membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia dan kesehatan adalah hal yang paling fundamental," kata Endang.
Target dari program ini, lanjut Endang adalah sekitar 280 juta masyarakat Indonesia. Namun, tentunya hal ini akan dilakukan secara bertahap bertahap.
"Harapannya masyarakat menggunakan (CKG). Ini kan kultur baru budaya baru, biasanya sakit, bahkan sakit berat dulu baru ke yankes (pelayanan kesehatan). Nah ini budaya baru belum sakit sudah periksa. Tolong digunakan layanan ini, kami ingin masyarakat yang sehat dan membangun budaya sehat," tutupnya.
Simak Video "Video CKG Capai 50,5 Juta Peserta: Hampir 96% Dewasa Kurang Aktivitas Fisik"
[Gambas:Video 20detik]
(dpy/up)











































