Tak Cukup Pakai Pereda Nyeri, Sakit karena Gigi Berlubang Wajib Diperiksakan

Tak Cukup Pakai Pereda Nyeri, Sakit karena Gigi Berlubang Wajib Diperiksakan

Averus Kautsar - detikHealth
Minggu, 16 Feb 2025 18:01 WIB
Tak Cukup Pakai Pereda Nyeri, Sakit karena Gigi Berlubang Wajib Diperiksakan
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
Jakarta -

Anggota Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Dr Paulus Januar, drg, MSi, CMC mewanti-wanti pentingnya menjaga kesehatan mulut dan gigi. Salah satu masalah kesehatan mulut yang kerap dianggap sepele adalah gigi berlubang.

Masyarakat seringkali mengabaikan masalah gigi berlubang, khususnya ketika kondisi tersebut belum menimbulkan gejala nyeri atau lubang masih terlalu kecil.

Ketika timbul nyeri atau membengkak, masyarakat biasanya langsung membeli obat pereda nyeri atau painkiller untuk meredakan rasa sakit yang muncul. Padahal menurut drg Paulus, obat pereda nyeri bukanlah satu-satunya solusi untuk masalah sakit gigi berlubang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang seringkali rasa sakit mereda namun obat tersebut hanya mengatasi gejalanya saja, dan tidak menghilangkan penyakit penyebabnya," kata drg Paulus ketika dihubungi detikcom, Sabtu (15/2/2025).

Ketika efek dari obat itu hilang, maka rasa nyeri gigi berlubang akan muncul lagi. drg Paulus mengingatkan bahwa penyebab sakit gigi akibat berlubang ini harus segera ditelusuri dan ditangani.

ADVERTISEMENT

Dalam beberapa kasus, masalah gigi berlubang yang dibiarkan begitu saja dapat menyebabkan infeksi parah, hingga berakibat fatal pada pasien. Selama penyebab nyeri gigi tidak diatasi, maka rasa sakitnya akan selalu muncul kembali.

"Terhadap gigi yang berlubang perlu dilakukan perawatan konservasi gigi. Sesuai indikasinya terdapat beberapa jenis perawatan konservasi gigi dari penambalan gigi hingga perawatan saraf gigi," tandasnya.




(avk/up)
Bahaya Gigi Berlubang
9 Konten
Gigi berlubang bukan masalah kesehatan yang sepele. Apabila tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat memicu komplikasi mengancam nyawa.

Berita Terkait