Sebuah perkebunan cannabis atau ganja di Pattaya, Thailand, kebakaran akibat korsleting listrik pada Kamis (13/2/2025). Api bersumber dari lantai dua gedung komersial, tempat tanaman ganja ditanam.
Dikutip dari The Sun, insiden itu terjadi sekitar pukul 22.00 waktu setempat.
Petugas pemadam kebakaran pun berusaha memadamkan api dengan truk air. Butuh waktu lebih dari 30 menit sampai api benar-benar padam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, asap tebal dari kebakaran tersebut menjadi masalah selanjutnya. Asap yang dihasilkan merupakan campuran kuat dari ganja yang terbakar.
Akibatnya, seluruh warga yang tinggal di daerah sekitar perkebunan terkena imbasnya. Banyak orang yang menunjukkan perilaku aneh, seperti mendadak tertawa terbahak-bahak hingga mata merah.
Meskipun tidak ada yang cedera, warga setempat dan wisatawan yang menghirup asap tersebut mengeluhkan pusing dan sakit di area kepala.
Seorang pengawas fasilitas, Kanchana, mengatakan bisnis perkebunan tersebut sudah mendapatkan izin yang sesuai. Terutama untuk budidaya ganja.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan kebakaran tersebut mungkin berawal dari korsleting listrik yang melibatkan panel penerangan untuk tanaman tersebut. Api itu kemudian menyebar ke perkebunan.
Kerusakan imbas dari kebakaran ini diduga mencapai 200 ribu baht atau sekitar 1 miliar rupiah.
Dikutip dari Cleveland Clinic, efek yang mungkin dialami dari ganja dapat memicu efek yang berbeda pada setiap orang. Efek tersebut dapat berkaitan dengan fungsi otak, meliputi:
- Perubahan indra, seperti melihat warna yang lebih cerah atau mencium aroma lebih kuat.
- Perubahan indra waktu dan ruang.
- Euforia dan perubahan suasana hati.
- Masalah dengan berpikir dan memecahkan masalah.
- Ingatan terganggu.
- Disorientasi dan kebingungan.
- Relaksasi dan/atau mengantuk (sedasi).
- Pusing.
- Masalah dengan koordinasi.
- Waktu reaksi melambat.
- Mengalami serangan panik.
(sao/naf)











































