Tingkatkan Mutu Obat-SDM, BPOM RI Kolaborasi dengan US Pharmacopeia

Tingkatkan Mutu Obat-SDM, BPOM RI Kolaborasi dengan US Pharmacopeia

Averus Kautsar - detikHealth
Sabtu, 01 Mar 2025 18:30 WIB
Tingkatkan Mutu Obat-SDM, BPOM RI Kolaborasi dengan US Pharmacopeia
Kepala BPOM RI Taruna Ikrar. (Foto: DetikHealth/Nafilah Sri Sagita K)
Jakarta -

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI melakukan kolaborasi dengan organisasi United States of Pharmacopeia (USP) untuk meningkatkan standar mutu obat dan kapasitas sumber daya manusia. Kepala BPOM RI Taruna Ikrar mengungkapkan ini juga menjadi salah satu langkah yang dilakukan agar BPOM lebih dikenal secara lebih luas.

"Presiden Prabowo setidaknya memberikan lima perintah kepada Kepala BPOM saat pelantikan Agustus tahun lalu. Yang pertama, membuat BPOM menjadi institusi yang dikenal secara global," kata Taruna Ikrar dalam siaran pers, Jumat (1/3/2025).

Ketika bertemu dengan delegasi USP yang dipimpin oleh Vice President of Region and Program Operations Alessandro Slama, Taruna juga mengungkapkan empat perintah Presiden lainnya untuk BPOM. Adapun perintahnya meliputi:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Memastikan produk makanan yang beredar di Indonesia aman, bergizi, dan sehat untuk dikonsumsi masyarakat.
  • Meningkatkan sinkronisasi dan koordinasi antar-lembaga yang mendukung sistem pengawasan obat dan makanan.
  • Mendukung kemandirian penyediaan obat di dalam negeri.
  • Mempermudah akses obat yang diperlukan agar lebih terjangkau bagi masyarakat.

Dalam pertemuan itu, mereka membahas tentang apa saja rencana yang akan dilakukan BPOM ke depan dan terkait rencana kerjasama BPOM dengan USP melalui penandatanganan nota kesepahaman.

BPOM sudah berhasil menjadi Associate Member dari USP Convention pada tahun ini. Pihak BPOM akan diundang untuk menghadiri USP Convention Meeting dan The Asia Pacific (APAC) Regional Chapter Meeting yang akan diselenggarakan di Rockville, Maryland, Amerika Serikat pada awal Mei 2025.

ADVERTISEMENT

Rencananya bakal ada 40-50 regulator dari seluruh dunia berkumpul di pertemuan tersebut. Pertemuan itu akan menjadi media untuk berdiskusi dan interaksi terkait pengawasan obat dan produk biologis.

Kerja sama antara BPOM dan USP dalam bentuk nota kesepahaman berfokus pada peningkatan standar mutu obat hingga kapasitas sumber daya manusia BPOM, khususnya di bidang adopsi standar atau monografi obat dan peningkatan kapasitas pegawai BPOM, terutama di laboratorium.

Melalui kerja sama ini, diharapkan USP juga dapat memberikan dukungan teknis kepada BPOM yang tengah berjuang mendapatkan status WHO Listed Authority (WLA). Nota kesepahaman sudah disepakati oleh BPOM dan USP dan bakal ditandatangani dalam waktu dekat.




(avk/up)

Berita Terkait