Bulan Ramadan dapat menjadi momen baik bagi orang tua untuk bisa melatih anak berpuasa. Tapi, mungkin masih ada banyak orang tua yang belum tahu bagaimana cara mengajari anak berpuasa dengan benar dan sehat.
Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Harjoedi Adji Tjahjono SpA, SubSpEndo menuturkan bahwa salah satu cara terbaik melatih anak untuk berpuasa adalah dengan cara tidak memaksa. Kenalkan ibadah puasa Ramadan secara perlahan dan buat puasa menjadi hal yang menyenangkan.
"Jadi puasa itu ya memang wajib tapi jangan terlalu memaksa kepada anak kita, buat supaya dia tidak trauma. Dikenalkan, diajak, kita beri contoh, jadi bareng-bareng. Jadi beberapa kesalahan itu biasanya orang tua mungkin terlalu memaksa untuk puasa penuh, padahal mereka belum siap," kata dr Adji dalam webinar IDAI, Selasa (4/3/2025).
Pengenalan bisa dilakukan dengan memperlihatkan momen kebersamaan saat buka puasa, diajak sholat tarawih, dan apabila anak sudah sedikit lebih besar boleh mulai diajak sahur. Ketika ingin mencoba puasa, kenalkan anak dengan puasa setengah hari terlebih dahulu.
Proses belajar dan pengenalan tersebut bisa terus ditingkatkan pada anak secara berkala. Apabila anak berhasil menjalankan puasanya baik penuh atau setengah hari, jangan lupa untuk memberikan pujian.
dr Adji juga mengingatkan orang tua untuk bisa memenuhi kebutuhan gizi anak selama puasa. Pastikan nutrisi anak selama puasa cukup, tidak kekurangan apalagi berlebihan. Berikan anak makanan yang mengandung protein, karbohidrat kompleks, serta serat yang baik untuk tubuh.
Jangan lupa juga untuk mengajarkan anak mengatur pola makan selama menjalani ibadah puasa.
"Gizi itu perlu diperhatikan bagaimana menu sahur, bagaimana menu berbuka, jangan langsung makan yang banyak, pelan-pelan. Misalnya takjil dulu, lalu solat, baru makan besar. Kemudian setelah tarawih ada snack seperti itu," tandasnya.
(avk/kna)