Banyak Anak Berenang di Tengah Banjir Jakarta, Pakar Soroti Risikonya

Banyak Anak Berenang di Tengah Banjir Jakarta, Pakar Soroti Risikonya

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Rabu, 05 Mar 2025 12:14 WIB
Banyak Anak Berenang di Tengah Banjir Jakarta, Pakar Soroti Risikonya
Ilustrasi (Foto: Maulana Ilhami Fawdi/detikcom)
Jakarta -

Banjir yang melanda beberapa wilayah, termasuk Jakarta kerap dimanfaatkan anak-anak untuk bermain dan berenang. Pakar Epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mengingatkan bahwa kebiasaan ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan berbagai penyakit serius.

Salah satu penyakit yang berisiko adalah leptospirosis, ditularkan melalui air banjir yang terkontaminasi oleh bakteri yang berada pada urine tikus. Infeksi ini dapat masuk ke tubuh melalui luka terbuka atau selaput lendir dan menyebabkan gangguan kesehatan serius.

Air banjir, lanjutnya, juga bisa mengandung bakteri berbahaya seperti E Coli dan Salmonella.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Air banjir ini kan sering mengandung bakteri seperti E.coli, Salmonella atau Vibrio cholerae yang bisa menyebabkan diare parah atau tifusnya dan selain juga Hepatitis A dan E yang ditularkan melalui air tercemar," katanya kepada detikcom, Rabu (5/3/2025).

"Itu kan air banjir itu air kotor, itu bisa mengandung bakteri jamur yang menyebabkan infeksi kulit seperti selulitis atau dermatitis. Nah bahkan luka terbuka ya misalnya ada luka ya di tangan, badan atau kakinya terpapar air banjirnya ini berisiko mengalami infeksi berat apalagi berenang-berenang seperti itu ya," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, Dicky menyebut anak-anak yang berenang di air banjir juga berisiko terkena konjungtivitis atau peradangan pada mata, infeksi telinga luar (otitis eksternal), serta gangguan pada tenggorokan jika airnya terminum.

Kandungan limbah industri, pestisida, atau bahan kimia rumah tangga dalam air banjir, lanjut Dicky, juga dapat menyebabkan iritasi kulit, terutama jika seseorang terpapar dalam waktu lama.

Selain itu juga kan air banjir ini bisa membawa hewan beracun ya atau maksudnya seperti ular ya, yang bisa menggigit atau menyengat ini yang termasuk resiko seperti lintah juga kan bisa ada meningkat," kata Dicky.

"Airnya ini juga tidak bening ya, kotor. Sering menutupi juga bukan hanya ada puing-puing kaca pecah logam berkarat, yang bisa melukai dan menyebabkan tetanus kalau tidak segera ditangani," katanya.

Dicky menekankan bahwa kebiasaan berenang di air banjir harus dihindari karena dapat berujung pada komplikasi kesehatan yang serius hingga kecelakaan fatal seperti tersedot ke dalam gorong-gorong.




(suc/kna)

Berita Terkait