Masyaallah, Neurosains Ungkap Manfaat Sujud saat Salat bagi Otak

#RamadanJadiMudah by BSI

Masyaallah, Neurosains Ungkap Manfaat Sujud saat Salat bagi Otak

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Minggu, 09 Mar 2025 09:25 WIB
Masyaallah, Neurosains Ungkap Manfaat Sujud saat Salat bagi Otak
Foto: Grandyos Zafna Manase Mesah/detikHealth
Jakarta -

Sejumlah bukti ilmiah menunjukkan sederet manfaat sujud saat salat bagi kesehatan otak. Hal ini diutarakan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) Prof Taruna Ikrar yang juga seorang peneliti bidang ilmu neurosains.

Menurut Taruna, sujud saat salat menjadi sangat fundamental karena selain menjadi momen terdekat dengan Allah SWT sebagai penghambaan diri, tetapi sekaligus menjadi sarana mendapatkan ketenangan hati, juga kesehatan lahir dan batin.

"Pada saat kita sujud posisi otak kita itu lebih rendah dari jantung, kita tahu jantung adalah pompa otomatis, yang dirangsang sistem parasimpatic, pada saat jantung berdetak, otomatis dia selalu memompakan diri. Pada saat-saat tertentu, kalau tidak pernah sujud, tentu ada area-area tertentu yang ada di kepala kita, tidak cukup, aliran darah ke situ," terang Prof Taruna dalam ceramah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (8/2/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh karena itu pada saat kita bersujud, posisi jantung lebih tinggi dari otak, manifestasinya tentu selain jantungnya menekan darah ke seluruh tubuh juga ke otak, kebutuhan saturasi oksigen kita lebih terpenuhi, ini dampak berikutnya bisa mencegah penyakit demensia, alzheimer, bisa tercegah dengan sujud," lanjutnya.

Perasaan tenang saat sujud juga secara ilmiah bisa didapat sewaktu salat saat jatuh sakit. Dalam posisi tersebut, terjadi proses keseimbangan neurotransmitter di tubuh.

ADVERTISEMENT

Hal ini disebutnya sudah diuji dalam sejumlah riset berbasis ilmiah maupun dengan keterlibatan pasien-pasien di rumah sakit.

"Kita kan tidak mungkin selalu bahagia. Pasti ada saatnya orang bilang sedih takut dan cemas, oleh karena itu kalau dalam Al Qur'an ini tegas dengan beribadah hati kita jadi tentram, karena di situ ilmu neurosains menjelaskan saraf simpatik dan saraf parasimpatik alau dalam konteks pembuluh darah dia bagaimana kerjanya," beber dia.

"Marilah kita menjaga shalat, memperbanyak sujud, serta meningkatkan kekhusyukan dalam ibadah. Dengan begitu, kita akan memperoleh ketenangan, kesehatan, dan keberkahan dalam hidup," pungkasnya.




(naf/up)
Puasa dalam Neurosains
6 Konten
Puasa Ramadan dengan berbagai rangkaian ibadah yang menyertainya tidak hanya memberikan kedamaian dalam hati. Manfaat kesehatan juga berlimpah menyertai berkatnya. Ini juga bisa dijelaskan dari sudut pandang neurosains.

Berita Terkait