Wendy Cagur Nyeri Dada gegara GERD-Masuk RS, Inikah Pemicunya?

Wendy Cagur Nyeri Dada gegara GERD-Masuk RS, Inikah Pemicunya?

Averus Kautsar - detikHealth
Kamis, 13 Mar 2025 10:00 WIB
Wendy Cagur Nyeri Dada gegara GERD-Masuk RS, Inikah Pemicunya?
Wendy Cagur. (Foto: instagram @wendicagur)
Jakarta -

Istri Wendy Cagur, Revti Ayu Natasya menceritakan kondisi suaminya yang harus dilarikan ke rumah sakit akibat masalah Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Setelah syuting untuk sebuah program sahur, Wendy Cagur mengeluhkan nyeri di area dadanya.

Sebenarnya, Wendy Cagur sudah sempat mengeluhkan gejala yang sama pekan lalu. Sempat dikira masalah jantung, hasil pemeriksaan dokter saat itu menunjukkan komedian tersebut mengalami GERD.

"Tadi subuh habis live sahur, tiba-tiba suami telepon katanya dadanya sakit lagi bahkan lebih sakit dibanding Jumat kemarin. Langsung ke rumah sakit terdekat dari tempat kerjanya dan ternyata GERD," kata istri Wendy, Revti Ayu Natasya, dalam unggahannya di Instagram.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter Berbicara Soal GERD

Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH menuturkan GERD adalah masalah pencernaan yang terjadi ketika isi lambung, yang bersifat asam, naik ke saluran esofagus (kerongkongan) hingga mulut. Kondisi ini diakibatkan oleh otot sfingter bagian atas lambung yang melemah atau rusak sehingga tidak dapat menutup dengan baik.

Karena bersifat asam, pasien bisa mengalami iritasi dan menimbulkan gejala nyeri dada mirip penyakit jantung.

ADVERTISEMENT

"Tetapi nyeri pada asam GERD biasanya lebih berat karena sifat asamnya di esofagus yang kita sebut heartburn atau sensasi jantung terbakar," ujar dr Aru ketika dihubungi detikcom, Rabu (12/3/2025).

"Sedangkan serangan jantung biasanya lebih ringan sensasinya sehingga sering disebut masuk angin atau cuma angin duduk," sambungnya.

Kok Gejalanya Mirip Sakit Jantung?

dr Aru menjelaskan posisi lambung dan esofagus sangat dekat dengan jantung. Hal ini membuat nyeri iritasi yang disebabkan GERD seringkali disalahartikan sebagai sakit jantung.

"Karena letak lambung dan jantung bersebelahan, maka kadang bila ada gangguan pada salah satunya menghasilkan rasa yang mirip," katanya.

dr Aru menuturkan ada baiknya masyarakat melakukan pemeriksaan secara langsung ke rumah sakit. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan apakah nyeri dada yang dialami berkaitan dengan GERD atau sakit jantung.

Jangan sampai penanganan yang dilakukan tidak tepat sehingga menghambat pemulihan.

NEXT: Apa pemicu GERD?

Pemicu Masalah GERD

dr Aru menuturkan ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko GERD. Beberapa di antaranya seperti kesibukan yang tinggi hingga pola makan yang tidak baik.

Ia menjelaskan orang yang sibuk bekerja cenderung memiliki pola makan yang buruk. Pola makan buruk inilah yang akhirnya dapat meningkatkan risiko GERD.

"Kelelahan kemudian makan tidak teratur. Terlambat makan bisa menyebabkan GERD. Orang sibuk cenderung memiliki pola makan yang salah," kata dr Aru.

Selain itu, kebiasaan makan terlalu banyak dan cepat juga bisa menjadi salah satu faktor risiko GERD. Makan terlalu cepat dapat membuat lambung bekerja lebih keras. Asam lambung yang digunakan untuk mencerna makanan juga dikeluarkan lebih banyak.

Jika ini terus menerus dilakukan, ditambah dengan kondisi lambung yang sudah kurang baik, maka risiko GERD akan semakin besar.

"Bila makanan lebih lama di lambung, maka kemungkinan terjadinya gangguan asam lambung semakin besar. Apabila disertai dengan kelemahan spinter atas lambung, maka isi lambung mungkin bisa refluks ke atas," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(avk/naf)

Berita Terkait