8 Penyebab Perdarahan Otak, Kondisi yang Dialami Titiek Puspa sebelum Meninggal

8 Penyebab Perdarahan Otak, Kondisi yang Dialami Titiek Puspa sebelum Meninggal

Devandra Abi Prasetyo - detikHealth
Jumat, 11 Apr 2025 12:00 WIB
8 Penyebab Perdarahan Otak, Kondisi yang Dialami Titiek Puspa sebelum Meninggal
Foto: Titiek Puspa (Hanif/detikHOT)
Jakarta -

Indonesia baru saja kehilangan salah satu maestro musik kebanggaan, Titiek Puspa meninggal dunia pada Kamis (10/4). Musisi legendaris Tanah Air tersebut, tutup usia pada umur 87 tahun, dikabarkan karena perdarahan otak kiri.

Dikutip dari WebMd dan Cleveland Clinic, perdarahan otak sendiri merupakan sebuah masalah kesehatan yang harus diwaspadai. Kondisi ini menyebabkan darah mengumpul di antara otak dan tengkorak, serta mencegah oksigen mencapai otak.

Perdarahan otak sering terjadi setelah terjatuh atau cedera traumatis. Kondisi ini juga umum terjadi pada orang dengan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, apa saja penyebab perdarahan otak yang perlu diwaspadai?

1. Trauma Kepala

Cedera merupakan penyebab paling umum seseorang mengalami perdarahan otak. Trauma kepala ini bisa terjadi karena banyak faktor, seperti kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, hingga insiden saat berolahraga.

ADVERTISEMENT

Guncangan keras pada kepala dapat menyebabkan pembuluh darah di otak pecah atau robek, yang kemudian mengakibatkan perdarahan.

2. Tekanan Darah Tinggi

Hipertensi juga menjadi salah satu penyebab utama terjadinya perdarahan otak. Tekanan darah tinggi yang terjadi dalam jangka waktu panjang dan tidak dikontrol akan melemahkan dinding pembuluh darah di otak, sehingga membuatnya rentan pecah.

3. Aneurisma

Aneurisma adalah pembengkakan atau penonjolan pada pembuluh darah di otak yang terjadi karena melemahnya dinding pembuluh darah tersebut. Pembengkakan ini seperti balon yang dapat pecah sewaktu-waktu, terutama jika terkena tekanan darah tinggi.

4. Kelainan Pembuluh Darah (arteriovenous malformations)

Sebagian orang mungkin terlahir dengan pembuluh darah yang lemah di dalam dan di sekitar otak. Kondisi ini memungkinkan mereka lebih rentan mengalami perdarahan otak. Seseorang mungkin tidak mengetahuinya, sampai mereka benar-benar mengalami gejala.

5. Angiopati Amiloid

Kondisi ini berarti adanya kelainan pada dinding pembuluh darah otak yang biasanya berkembang seiring bertambahnya usia dan sering berkaitan dengan hipertensi. Pada kondisi ini, protein amiloid terakumulasi di dinding pembuluh darah otak, membuatnya menjadi kaku dan rapuh.

6. Gangguan Darah

Beberapa kondisi seperti hemofilia dan anemia sel sabit dapat menyebabkan penurunan kadar trombosit, sel darah yang menghentikan perdarahan dengan membentuk gumpalan.

7. Penyakit Hati

Hati merupakan organ yang memiliki peran penting terkait pembekuan darah di tubuh, sehingga adanya masalah dapat meningkatkan risiko perdarahan otak. Ketika fungsi hati terganggu, produksi protein pembeku darah dapat berkurang, menyebabkan gangguan pembekuan darah dan meningkatkan risiko pendarahan, termasuk di otak.

8. Tumor Otak

Adanya tumor di otak, baik yang ganas atau jinak dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan otak. Ini karena tumor memberikan tekanan pada jaringan dan pembuluh darah di sekitarnya.

Ukuran tumor yang semakin membesar dapat menekan pembuluh darah dan merusak dindingnya, yang pada akhirnya dapat menyebabkan perdarahan.




(dpy/kna)

Berita Terkait