Wanita Bogor Kena Radang Usus Buntu di Usia 25, Keluhkan Sakit Perut di Bagian Ini

Wanita Bogor Kena Radang Usus Buntu di Usia 25, Keluhkan Sakit Perut di Bagian Ini

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Selasa, 15 Apr 2025 15:02 WIB
Wanita Bogor Kena Radang Usus Buntu di Usia 25, Keluhkan Sakit Perut di Bagian Ini
Wanita di Bogor mengidap radang usus buntu (Foto: TikTok/@omegathya (atas izin yang bersangkutan))
Jakarta -

Seorang wanita berusia 25 tahun asal Bogor, Ajeng Sumawi Citra, membagikan kisahnya saat mengidap radang usus buntu. Akibat penyakit tersebut, usus buntunya harus diangkat melalui tindakan operasi.

Awalnya Ajeng mengalami gejala sakit perut yang cukup intens sejak tahun 2024. Ia mengaku sakit perut yang dirasakan bukan seperti maag biasa atau penyakit asam lambung, melainkan nyeri perut yang tajam di bagian pusar kanan.

Nyeri yang dirasakan awalnya berada di bagian kiri bawah. Namun seiring berjalannya waktu, nyeri yang dirasakan kemudian berpindah hingga ke area bawah dan kanan pusar. Karena memiliki riwayat asam lambung, Ajeng awalnya mengira keluhan tersebut disebabkan oleh penyakit asam lambung yang kambuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada saat itu saya sedang main bersama teman teman saya di cafe dan saya memesan minuman thai tea, tidak lama dari minum thai tea perut saya sakit yang benar benar sakit pikir saya itu asam lambung saya naik,karena saya memang punya asam lambung," katanya saat dihubungi detikcom, Minggu (13/4/2025).

Ajeng kemudian dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) oleh teman-temannya. Di sana, ia hanya diberikan suntikan pereda nyeri karena diduga mengalami asam lambung naik, lalu diperbolehkan pulang.

ADVERTISEMENT

Namun, gejala tidak kunjung membaik. Keesokan harinya, Ajeng kembali mengalami nyeri perut disertai mual dan muntah setelah makan. Ia kemudian memeriksakan diri ke klinik terdekat dan kembali mendapat diagnosis serupa. Setelah menjalani terapi infus, ia dipulangkan, namun keluhan berlanjut dengan nyeri yang semakin intens di bagian kanan perut.

"Orang tua saya pun langsung membawa saya ke IGD lagi dan saya diperiksa di situ di cek darah dan dokter memutuskan kalo saya harus dirawat, hari ke 2 dirawat dokter pun visit dan suruh saya test urine dan USG," lanjutnya lagi.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Ajeng mengidap radang usus buntu. Dirinya kemudian menjalani operasi pengangkatan usus buntu di hari keempat.

Menurut keterangan dokter, lanjut Ajeng, pola makan yang tidak sehat menjadi salah satu faktor pemicu kondisi tersebut. Sebelum jatuh sakit, Ajeng mengaku sering mengonsumsi makanan seperti seblak, bakso, dan mi ayam hampir setiap hari. Dirinya juga jarang mengonsumsi sayuran, serta memiliki pola makan yang tidak teratur.

Setelah operasi, Ajeng menjalani masa pemulihan dengan konsumsi antibiotik selama dua minggu. Dirinya juga menghindari mengonsumsi makanan pedas, gorengan, santan, serta buah-buahan dengan rasa asam yang bisa memperburuk kondisi.

"Sekarang jauh lebih baik. Sudah nggak terlalu sering kambuh, tapi saya tetap harus jaga pola makan Dan sudah berhenti minum obat," lanjutnya.

Apa Itu Radang Usus Buntu?

Dikutip dari Mayoclinic, apendisitis adalah peradangan pada usus buntu. Usus buntu adalah kantong berbentuk jari yang menonjol dari usus besar di sisi kanan bawah perut, yang juga disebut abdomen.

Radang usus buntu menyebabkan nyeri di bagian kanan bawah perut. Namun, pada kebanyakan orang, nyeri dimulai di sekitar pusar lalu berpindah. Saat peradangan memburuk, nyeri radang usus buntu biasanya bertambah dan akhirnya menjadi serius.




(suc/kna)

Berita Terkait