Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) pagi waktu setempat. Dia wafat di umur 88 tahun.
Penyebab meninggalnya Paus Fransiskus diungkap Vatikan. Dalam keterangan resminya, Paus Fransiskus meninggal karena stroke dikuti dengan gagal jantung.
Kematian Paus juga dipengaruhi oleh penyakit lain, termasuk episode kegagalan pernapasan akut sebelumnya, hipertensi arteri dan diabetes tipe II. Pernyataan itu ditandatangani oleh Direktur Direktorat Kesehatan dan Kebersihan Negara Kota Vatikan, Dr Andrea Arcangeli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirawat 38 hari di RS
Paus Fransiskus sempat dirawat di rumah sakit selama lima pekan atau sekitar 38 hari karena awalnya mengalami infeksi pernapasan yang parah. Dia kemudian didiagnosis dengan infeksi polimikroba, yang berkembang menjadi pneumonia di kedua paru-parunya.
Selama masa-masa itu, tim medis menyebut kondisi Paus Fransiskus kritis. Penyakit pernapasan itu membuatnya harus bernapas dengan bantuan oksigen.
Setelah dirawat selama beberapa pekan, kondisi Paus pun perlahan membaik. Di hari-hari akhir perawatannya, dia sudah tidak lagi menggunakan masker oksigen dan bisa bernapas sendiri.
Sempat tidak bisa bertahan
Tim medis melaporkan Paus Fransiskus hampir mati selama rawat inapnya. Dokternya mengatakan bahwa Paus sangat sakit kritis sehingga staf mempertimbangkan untuk menghentikan perawatannya.
Beberapa kali kondisi kritis dilaporkan tim medis, termasuk episode gagal napas yang dialaminya. Paus Fransiskus juga rutin mendapatkan perawatan untuk mengeluarkan penumpulan lendir di paru-parunya.
Paus sangat rentan terhadap pneumonia, infeksi paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur, setelah ia menderita radang selaput dada saat masih muda dan menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru.
Penyebab meninggalnya Paus Fransiskus
Paus Fransiskus meninggal karena stroke dikuti gagal jantung yang tidak dapat dipulihkan.
Menurut laporan medis, Paus memiliki riwayat kegagalan pernapasan akut yang disebabkan oleh pneumonia bilateral multimikroba, beberapa bronkiektase, tekanan darah tinggi, dan diabetes Tipe II.
Dalam beberapa tahun ke belakang, kondisi kesehatannya bisa disebut tidak stabil. Pada awal tahun 2021, Paus sudah beberapa kali menjalani perawatan intensif, termasuk operasi usus besar dan hernia perut.
(kna/kna)











































