Riset Ungkap Orang Kaya dan Miskin Bisa Terlihat dari Wajah, Ini Penjelasannya

Riset Ungkap Orang Kaya dan Miskin Bisa Terlihat dari Wajah, Ini Penjelasannya

Devandra Abi Prasetyo - detikHealth
Selasa, 22 Apr 2025 18:09 WIB
Riset Ungkap Orang Kaya dan Miskin Bisa Terlihat dari Wajah, Ini Penjelasannya
Foto: Tangkapan layar YouTube CNBC Make It
Jakarta -

Ternyata, orang kaya dan miskin memiliki perbedaan yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Melalui sebuah riset, perbedaan 'si kaya dan si miskin' ini terletak pada wajah mereka.

Dikutip dari CNBC Make It, sebuah riset University of Toronto yang diterbitkan di Journal of Personality and Social Psychology membuktikan bahwa secara umum, orang-orang yang punya uang cenderung hidup lebih bahagia dan tidak mudah cemas dibandingkan dengan mereka yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Perbedaan kesejahteraan ini tercermin di wajah orang-orang. Hal ini membuat, tingkat kebahagiaan akan memengaruhi bagaimana wajah seseorang terbentuk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian tersebut menggunakan subjek foto hitam putih dengan ekspresi netral dan tidak menggunakan aksesori apapun. Foto-foto itu berjumlah 80 foto pria dan 80 wanita.

Setengah dari foto tersebut adalah orang-orang yang berpenghasilan lebih dari $150.000 setahun (sekitar Rp 2,5 miliar), yang mereka sebut sebagai kelas atas, dan setengah lainnya adalah orang-orang yang berpenghasilan di bawah $35.000 (sekitar Rp 588 juta) atau kelas pekerja.

ADVERTISEMENT

Para penulis penelitian tersebut, Thora Bjornsdottir dan Nicholas O. Rule mengatakan ketika subjek diminta menebak golongan orang-orang dalam foto, mereka berhasil menebak dengan benar sebanyak 68 persen, jauh lebih tinggi daripada peluang acak.

"Saya tidak menyangka efeknya akan sekuat itu, terutama mengingat betapa tipisnya perbedaan di wajah. Bagi saya, itulah bagian paling mengejutkan dari penelitian ini," kata Rule.

Para peneliti yang kebingungan dengan hasil tersebut, mencoba mendalami tentang bagaimana para subjek bisa mengelompokkan 'orang miskin dan kaya' hanya dengan melihat secarik foto.

Hasilnya, mata dan mulut menjadi indikator dari para subjek dalam menebak. Orang kaya memiliki wajah yang cenderung bahagia dan tidak cemas. Sebaliknya, orang miskin cenderung dengan wajah yang tertekan.

"Mungkin karena pola emosi yang terukir di wajah mereka seiring waktu," kata Bjornsdottir.

Menurut para penulis, kontraksi kronis otot-otot tertentu sebenarnya dapat menyebabkan perubahan pada struktur wajah yang dapat dilihat orang lain, meskipun mereka tidak menyadarinya.

Penulis juga menekankan ekspresi pada foto juga memiliki andil. Saat subjek diberikan foto-foto orang yang tampak bahagia, mereka tidak bisa memahami status sosial mereka.

"Seiring berjalannya waktu, wajah Anda akan terus-menerus mencerminkan dan mengungkapkan pengalaman Anda," kata Rule.




(dpy/kna)

Berita Terkait