Fakta-fakta Iuran 'Fantastis' di PPDS, Menkes Sebut Totalnya Miliaran Rupiah

Fakta-fakta Iuran 'Fantastis' di PPDS, Menkes Sebut Totalnya Miliaran Rupiah

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 30 Apr 2025 14:25 WIB
Fakta-fakta Iuran Fantastis di PPDS, Menkes Sebut Totalnya Miliaran Rupiah
Ilustrasi bullying dokter. (Foto: Getty Images/iStockphoto/bojanstory)
Jakarta -

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka-bukaan soal biaya yang rutin dikeluarkan sebagian besar peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Hal itu bahkan terungkap dalam kasus perundungan di balik kematian 'dr ARL', prodi anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip).

Dalam catatan mendiang almarhumah sebagai bendahara prodi angkatan, terdapat bukti pengumpulan iuran dengan nilai fantastis hingga Rp 1,6 miliar. Data tersebut didapatkan dari audit Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Ada iuran rutin setiap bulan yang ditransfer dari 10 peserta didik kepada yang bersangkutan ke bendahara, uangnya mengalir ke oknum-oknum tertentu, data itu ada di PPATK," beber Menkes dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (30/4/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data tersebut bahkan disebutnya berasal dari penelusuran iuran setiap PPDS. "Hampir di semua sentra pendidikan, begitu dibuka, auditnya masuk, kita dapat buktinya," lanjutnya.

Menkes menyebut hal inilah yang membuat beban biaya PPDS di Indonesia relatif semakin mahal. Selain iuran, didapatkan pula 'pesanan' khusus dari para senior dalam bentuk sopan maupun tidak sopan.

ADVERTISEMENT

"Data-data ini kita dapatkan pada saat audit, ada pembelian pemesanan tiket hotel, ada untuk sendiri, berdua, kita rutin temukan pada saat audit itu kita lakukan," tandas Menkes.

Sejak dibukanya pengaduan laporan bulllying atau perundungan Juni 2023, Menkes sudah mendapati 2.668 laporan yang 632 di antaranya berhasil terkonfirmasi perundungan. Terbanyak berada di RS vertikal atau pemerintah.




(naf/up)
Sengkarut PPDS Berlanjut
8 Konten
Belum habis persoalan bullying, dunia kedokteran kembali digemparkan kasus kekerasan seksual oleh dokter peserta PPDS. Desakan untuk membenahi pendidikan kedokteran makin menguat.

Berita Terkait