Tak Cuma COVID-19, Penularan TBC juga Harus Diwaspadai saat Libur 'Cutiber'

Averus Kautsar - detikHealth
Rabu, 28 Mei 2025 15:30 WIB
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Natasa Ivancev)
Jakarta -

Beberapa negara Asia seperti Thailand, Singapura, dan India melaporkan kenaikan kasus COVID-19. Kenaikan kasus ini dipicu oleh berbagai varian baru seperti XEC serta JN.1 dengan turunannya seperti LF.7 dan NB.1.8.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebelumnya mengungkapkan COVID-19 varian XEC sublineage atau turunan dari Omicron yang memicu kenaikan kasus di Thailand, belum ditemukan di Indonesia. Sedangkan, untuk varian JN.1 sudah masuk ke Indonesia.

"Sampai data minggu lalu, pekan ke 20 belum ada masuk varian lain selain JN.1, jadi yang nyebar di Malaysia dan Indonesia sama," kata Aji saat ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (27/5/2025).

"Yang XEC itu masih di Jepang, Singapura, sama Thailand. Jadi masih belum masuk ke sini. Kami dapat laporan XEC itu ringan gejalanya," sambungnya.

Meski gejalanya cenderung ringan karena daya tahan tubuh yang lebih baik, orang-orang diimbau untuk tetap melakukan proteksi diri, khususnya bagi orang-orang dengan komorbid atau penyakit penyerta. Terlebih, sebentar lagi liburan long weekend bakal berlangsung.

Spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP(K) mengungkapkan perlindungan diri dapat dilakukan dengan gaya hidup bersih dan sehat secara umum.

"Karena ini sudah dianggap ringan, jadi kita ya untuk kewaspadaan sendiri aja. Terutama untuk orang-orang yang punya komorbid, kemudian orang-orang yang punya orang tua, kemudian anak-anak itu yang rentan terhadap infeksi seperti itu," kata dr Erlang ketika berbincang dengan detikcom, Selasa (27/5/2025).

"Iya betul, perilaku hidup bersih sehat sama seperti COVID yang dulu, pakai masker, cuci tangan, hindari kerumunan itu aja sih," sambungnya.

Selain COVID-19, penyakit saluran pernapasan lain yang juga harus diwaspadai selama liburan adalah tuberkulosis (TBC). Penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis ini sebenarnya bisa menyerang banyak organ seperti tulang belakang hingga otak, tapi paling banyak diidentifikasi di paru-paru.

TBC ditularkan melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin tanpa menutup mulut. Bakteri akhirnya menyebar dan bisa berpindah ke orang lain.

NEXT: Gejala TBC yang harus diwaspadai




(avk/kna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork