Picu Meninggalnya Juliana Marins di Rinjani, Bagaimana Benturan Bisa Mematikan?

Picu Meninggalnya Juliana Marins di Rinjani, Bagaimana Benturan Bisa Mematikan?

Devandra Abi Prasetyo - detikHealth
Sabtu, 28 Jun 2025 19:03 WIB
Picu Meninggalnya Juliana Marins di Rinjani, Bagaimana Benturan Bisa Mematikan?
Foto: ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI
Jakarta -

Pendaki asal Brasil, Juliana Marins meninggal dunia setelah terjatuh di jurang Gunung Rinjani. Menurut hasil autopsi, Marins meninggal karena benturan benda keras.

Ida Bagus Putu Alit, dokter forensik dari RSUP Prof IGNG Ngoerah, Denpasar mengatakan benturan tersebut menyebabkan patah tulang di bagian dada belakang, tulang punggung, dan paha dan memicu perdarahan di dalam tubuh.

"Jadi kalau kita lihat yang paling terparah, itu adalah yang berhubungan dengan pernapasan. Yaitu ada luka-luka terutama di dada-dada, terutama di dada-dada bagian belakang tubuhnya. Itu yang merusak organ-organ di dalamnya," beber Alit dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (28/6/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, bagaimana trauma dari benturan benda tumpul bisa menyebabkan kematian?

Dikutip dari Cleveland Clinic, trauma benda tumpul merupakan penyebab paling umum dari cedera traumatis dan kematian di seluruh dunia.

ADVERTISEMENT

Tubuh memiliki pertahanan internal untuk melindungi dari trauma tumpul atau setidaknya membatasi tingkat keparahannya. Perlindungan tersebut didapat dari tulang, jaringan ikat, jaringan lunak, lapisan membran, refleks, rasa nyeri, indera, hingga ruang internal seperti di ronggal perut atau dada.

Trauma benda tumpul dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk:

  • Fraktur tulang
  • Gegar otak
  • Memar pada organ dan tulang
  • Cedera wajah seperti rahang retak, hidung patah atau fraktur orbita
  • Cedera organ dalam yang lebih parah, seperti pecahnya limpa atau kolapsnya paru-paru (pneumotoraks)
  • Dislokasi sendi
  • Kulit robek
  • Cedera tulang belakang, termasuk yang menyebabkan paraplegia atau quadriplegia.

Beberapa gejala trauma benda tumpul sama saja, tidak peduli bagian tubuh mana yang terkena cedera. Gejalanya meliputi:

  • Nyeri
  • Memar atau kemerahan
  • Pembengkakan
  • Perdarahan (ketika kekuatannya cukup untuk merobek atau membelah kulit)

Namun, beberapa gejala sangat spesifik pada bagian tubuh yang terkena, contohnya meliputi:

  • Trauma kepala: Kebingungan, merasa pusing atau pening, atau koma
  • Trauma dada: Kesulitan bernapas, irama jantung tidak teratur, atau kuku atau bibir membiru (sianosis )
  • Trauma perut: Mual dan muntah atau nyeri kambuh (ini terjadi ketika perut ditekan dan nyeri mulai muncul ketika berhenti menekan)



(dpy/up)

Berita Terkait