Kemhan-TNI Bakal Produksi Obat Murah, Disalurkan ke Kopdes Merah Putih

Kemhan-TNI Bakal Produksi Obat Murah, Disalurkan ke Kopdes Merah Putih

Averus Kautsar - detikHealth
Rabu, 23 Jul 2025 11:36 WIB
Kemhan-TNI Bakal Produksi Obat Murah, Disalurkan ke Kopdes Merah Putih
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (Foto: Adrial/detikcom)
Jakarta -

Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI resmi melakukan kerjasama dalam rangka rangka produksi massal obat-obatan oleh TNI. Rencananya, obat-obatan ini akan dijual jauh lebih murah dan disalurkan ke Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Penyaluran obat ke Koperasi Merah Putih dilakukan agar penyaluran obat ini lebih tepat sasaran.

"Teman-teman, kemarin kita juga sudah mulai bekerja memasukkan obat-obatan farmasi kita, produksi kita di gerai-gerai apotik di Koperasi Merah Putih," kata Menhan Sjafrie Sjamsoeddin di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sjafrie Sjamsoeddin menuturkan TNI sebelumnya juga sudah memproduksi obat-obatan untuk kebutuhan masyarakat. Berkat kerja sama dengan BPOM RI, Kemhan bisa memproduksi obat dalam jumlah lebih besar untuk masyarakat.

"Langkah berikut nanti menjelang 5 Oktober, kita akan produksi massal obat-obatan dan kita akan kirim ke desa-desa dengan harga 50 persen lebih murah dari harga pasaran supaya bisa dinikmati oleh rakyat di desa," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Berkaitan dengan hal tersebut, Kepala BPOM RI Prof Taruna Ikrar menuturkan pihaknya akan memastikan produksi obat oleh tentara akan sesuai standar yang berlaku. Oleh karena itu, obat-obatan yang diproduksi nantinya aman untuk dikonsumsi.

Menurut Prof Taruna, salah satu faktor yang membuat kerjasama ini perlu dilakukan adalah harga obat-obatan di Indonesia yang tergolong lebih mahal dibandingkan negara tetangga. Salah satu penyebabnya adalah mayoritas bahan baku masih diimpor dari luar negeri.

"Dengan suatu model, good manufacturing practice-nya (GMP), laboratoriumnya, dan standar produksinya, kita akan sertifikasi. Sertifikasi dalam konteks yang disebut cara pembuatan obat," tandas Prof Taruna.




(avk/kna)

Berita Terkait