China mencatat lebih dari 7.000 kasus virus yang ditularkan melalui nyamuk baru-baru ini di Provinsi Guangdong. Adalah wabah chikungunya yang tengah merebak di sejumlah daerah.
Restoran dan hotel setempat diarahkan untuk menjaga kebersihan dan mencegah nyamuk terus berkembang biak. Bila gagal, pemerintah akan memberikan denda yang berat.
Di Kota Foshan misalnya, daerah yang paling parah terdampak, pasien chikungunya diharuskan untuk tetap dirawat di rumah sakit, saat tempat tidur mereka ditutupi kelambu untuk perlindungan. Mereka hanya dapat dipulangkan setelah hasil tes negatif atau setelah menyelesaikan masa inap selama satu minggu.
Warga Amerika yang berencana bepergian ke China telah didesak untuk lebih berhati-hati setelah merebaknya virus chikungunya. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) bahkan mengeluarkan peringatan perjalanan level 2 minggu lalu sebagai tanggapan atas situasi tersebut.
Chikungunya adalah penyakit virus yang menyebar ke manusia terutama melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, terutama Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kondisi hangat dan lembap selama musim hujan memudahkan nyamuk berkembang biak.
Meskipun chikungunya jarang terjadi di China, wabah lebih umum terjadi di Asia Selatan dan Tenggara, serta beberapa wilayah Afrika.
(naf/kna)