Mahasiswa FKUI Kampanyekan Bahaya Polutan dan Makanan bagi Kesehatan Saraf

Mahasiswa FKUI Kampanyekan Bahaya Polutan dan Makanan bagi Kesehatan Saraf

Devandra Abi Prasetyo - detikHealth
Rabu, 15 Okt 2025 15:21 WIB
Mahasiswa FKUI Kampanyekan Bahaya Polutan dan Makanan bagi Kesehatan Saraf
Foto: Dok. Kayla Rafa (sudah atas izin yang bersangkutan)
Jakarta -

Sekelompok mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menggagas gerakan SHINE: Supporting Health Initiatives Against Neurotoxic Diseases, sebuah inisiatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya polutan dan pentingnya menjaga kesehatan saraf.

Gerakan ini diiniasiasi oleh Kayla Rafa (19), mahasiswi semester tiga di FKUI. Perempuan yang akrab disapa Kayla ini menaruh perhatian besar terhadap isu lingkungan dan pangan yang dapat memengaruhi kesehatan otak serta sistem saraf manusia.

"Jadi neurotoxic diseases ini luas kan dan aku lebih fokus ke dua hal, yaitu lingkungan, polusi polutan dan kontaminasi makanan," kata Kayla saat berbincang dengan detikcom, Rabu (15/10/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya polusi udara, dari pabrik industri gitu kan banyak zat-zat kimia yang bisa membahayakan tubuh. Nah, kalau kontaminasi makanan ini kan bisa berbagai macam, bisa bakteri, pestisida kan yang akhirnya dari sayur buah-buahan untuk awet," sambungnya.

Menurut Kayla, gerakannya ini cukup diminati oleh remaja-remaja seusianya. Bahkan, para sukarelawan yang mendaftar tidak hanya mereka yang berasal dari FKUI, melainkan dari fakultas-fakultas lain.

ADVERTISEMENT

"Kalau offline bisa 20-an orang, beda-beda orang," kata Kayla.

Dok. Kayla Rafa (sudah atas izin yang bersangkutan)Dok. Kayla Rafa (sudah atas izin yang bersangkutan) Foto: Dok. Kayla Rafa (sudah atas izin yang bersangkutan)

Kontaminasi Zat Beracun dengan Penurunan Kognitif

Bersama rekan-rekannya dan bekerja sama dengan organisasi pemuda 'Padapemoeda', Kayla mengadakan rangkaian kegiatan sosial-edukatif yang berlangsung pada 5-12 Oktober 2025, mencakup pemeriksaan kesehatan, edukasi publik, kegiatan kebersihan pantai, hingga kunjungan ke panti asuhan.

"Kesadaran masyarakat terhadap dampak polutan masih rendah, padahal efeknya bisa sangat serius. Polutan udara dan makanan yang terkontaminasi zat toksik dapat menghambat perkembangan otak anak, menurunkan IQ, dan menyebabkan gangguan bicara," kata Kayla.

"Sementara pada orang dewasa, paparan kronis dapat memicu gangguan kognitif, penurunan daya ingat, hingga gangguan tidur," lanjutnya.

Beach Clean Up di Pantai Tanjung Pasir Tangerang

Kayla dan rekannya, melalui gerakan SHINE juga melakukan kegiatan bersih-bersih di pantai Tanjung Pasir, Tangerang. Sampah-sampah plastik, sampah industri rumah tangga, bahkan baju bekas tak luput dari aksi bersih-bersih tersebut.

Hal ini selain ikut memberikan 'napas' kepada laut, juga memberikan edukasi ke masyarakat setempat terkait bahaya mikroplastik dan paparan zat merkuri pada ikan.

"Ikan tuh rawan banget terpapar zat merkuri. Tapi biasanya ikan gede, kayak tuna. Lalu mikroplastik yang ada di laut, lalu (kita) makan ikan, nah kita kan nggak tahu ya isi mikroplastik itu apa.

"Jadi nanti akhirnya yang kita cerna itu ya si zat-zat toksin ini, zat kimia yang bisa berbahaya. Meskipun awalnya kita nggak sadar udah berapa banyak di tubuh kita," sambungnya.

Edukasi ke Panti Asuhan

Rangkaian kegiatan ditutup pada 12 Oktober 2025 dengan kunjungan ke Panti Asuhan AlAndalusia, tempat para mahasiswi melakukan screening kesehatan saraf dasar seperti pemeriksaan refleks dan tanda vital, serta memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga pola makan sehat dan menghindari bahan pangan berisiko neurotoksik.

"Harapan aku, nggak cuman aku doang yang merasakan bahagianya melakukan kampanya ini. Nggak cuman aku doang yang melihat hasil dari kampanye ini," kata Kayla.

"Tapi semua orang juga melihat bahwa tujuan kami pada akhirnya nggak cuman membantu, tapi merasakan bahwa masih banyak yang peduli," katanya.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video KuTips: Tameng Buat Para Bikers Lawan Polutan di Jalanan"
[Gambas:Video 20detik]
(dpy/up)

Berita Terkait