Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) mengapresiasi peserta pemenang Kolaborasi Membuat Iklan Memenuhi Ketentuan (KOMIK) 2025. Lomba ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan para mahasiswa dalam membuat label dan iklan pangan olahan
KOMIK 2025 menjaring peserta dari berbagai perguruan tinggi serta pelaku UMKM pangan olahan di wilayah Jakarta melalui beberapa tahapan seleksi. BPOM telah memilih sebanyak 30 mahasiswa dari beragam latar belakang keilmuan, antara lain desain komunikasi visual, gizi, komunikasi, kesehatan masyarakat, farmasi, dan seni rupa.
Dalam pembuatan label dan iklan, para peserta diberikan bimbingan teknis yang dikemas dalam 2-Days Bootcamp KOMIK 2025. Penilaian hasil karya kolaborasi melibatkan dewan juri yang berasal dari Dewan Periklanan Indonesia Dr Hery Margono, Dosen Desain Komunikasi Visual Institut Teknologi Bandung Firmanda Satria, perwakilan dari Kementerian Ekonomi Kreatif, serta tim BPOM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun ini, kegiatan KOMIK diperluas dengan aspek edukasi iklan serta label yang benar dan sesuai ketentuan. Label yang benar dan sesuai ketentuan sangat penting karena menjadi sumber utama informasi bagi konsumen mengenai komposisi, nilai gizi, klaim, hingga potensi alergen dalam suatu produk.
"Iklan pangan memegang peran penting sebagai jembatan informasi antara pelaku usaha dan konsumen. Oleh karena itu, iklan pangan wajib menyampaikan informasi yang benar dan tidak menyesatkan," ujar Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan (Deputi 3) Elin Herlina, dalam sambutannya, Rabu (15/10/2025).
Kolaborasi lintas disiplin ini diharapkan dapat menghadirkan perpaduan antara kreativitas, pengetahuan ilmiah, dan kepatuhan terhadap ketentuan periklanan pangan, sehingga menghasilkan karya yang tidak hanya menarik secara estetika, tetapi juga edukatif dan sesuai regulasi.
hasil pengawasan BPOM pada tahun 2024 menunjukkan bahwa 25% iklan pangan masih belum sesuai ketentuan serta berpotensi menyesatkan konsumen. Oleh karena itu, melalui program KOMIK, BPOM mengajak mahasiswa berkolaborasi dengan UMKM.
"Kreativitas mahasiswa diharapkan mampu mendukung daya saing produk UMKM melalui konten iklan serta rancangan label yang menarik sekaligus sesuai aturan. Tahun ini, para peserta telah menghasilkan karya berupa rancangan label, video dan poster yang ditayangkan melalui media sosial UMKM," tambah Elin.
Pada kesempatan tersebut, BPOM memberikan apresiasi pemenang KOMIK 2025, di antaranya:
- Juara 1: Tim Seketika Production (Universitas Tarumanegara-ALK Food).
- Juara 2: Tim Dung Tak Dung (Universitas Tarumanegara-Bim's Coookies). Juara 3: oleh Tim Kavei (Binus University-Authentic).
- Harapan I: Tim Lumen (Universitas Tarumanegara-Dapur Bunda by Unie)
- Harapan II: Tim MIKI (Universitas Negeri Jakarta-Peptive Indonesia)
BPOM juga memberikan penghargaan kepada The Most Favorite Content yang diraih Tim UMKMind (Universitas Sahid Jakarta-Siomay Chipsy) dan The Most Improved Account yang diraih Tim Jayz (Universitas Tarumanegara-Godongan Rempah).
BPOM menaruh rasa bangga dengan karya yang dihasilkan para peserta yang telah menunjukkan kreativitas, inovasi, sekaligus kepedulian terhadap pentingnya iklan dan label pangan yang sesuai ketentuan. Elin menekankan bahwa setiap karya yang dihasilkan menjadi kontribusi berharga dalam membantu UMKM untuk meningkatkan citra produk dan memperkuat daya saing di pasar.
"Saya berpesan kepada para UMKM, mari terus beradaptasi dengan teknologi dan bekerja sama dengan generasi muda yang penuh kreativitas. Untuk adik-adik mahasiswa, teruslah belajar dan berinovasi. Dengan semangat kolaboratif, inovasi iklan yang kreatif dan bertanggungjawab dapat meningkatkan daya saing produk sekaligus memperkuat perekonomian nasional," ujar Elin.
Simak Video "Video: BPOM Minta Tambahan Anggaran Rp 2,6 T, Tak Mau Kasus Gagal Ginjal Akut Terulang"
[Gambas:Video 20detik]
(dpy/up)











































