5 Sikap yang Dianggap Aneh tapi Bisa Jadi Otak Cerdas, Punya Salah Satunya?

5 Sikap yang Dianggap Aneh tapi Bisa Jadi Otak Cerdas, Punya Salah Satunya?

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Kamis, 30 Okt 2025 16:04 WIB
5 Sikap yang Dianggap Aneh tapi Bisa Jadi Otak Cerdas, Punya Salah Satunya?
Ilustrasi (Foto: Getty Images/Ekaterina Chizhevskaya)
Jakarta -

Dulu, banyak orang merasa malu dengan sifat, kebiasaan, atau perilaku yang dianggap berbeda dari kebanyakan orang. Namun seiring waktu, cara pandang masyarakat terhadap hal-hal tersebut ikut berubah.

Kini, beberapa sikap yang dulu terlihat aneh justru bisa menjadi tanda kecerdasan, kedewasaan berpikir, dan kesadaran diri yang tinggi. Dikutip dari Your Tango, berikut penjelasannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Introvert

Sifat introvert dulu sering dianggap sesuatu yang perlu disembunyikan. Namun kini, justru dipandang sebagai salah satu tanda kecerdasan. Orang introvert dikenal sebagai pemikir yang mendalam, karena mereka cenderung menghabiskan lebih banyak waktu untuk menelusuri pikirannya sendiri, mengenali emosinya, dan memproses informasi dalam situasi sosial dibandingkan orang ekstrovert.

Dalam interaksi sosial, orang introvert sering dianggap 'pemalu' atau terlalu pendiam. Padahal, menjadi sosok yang lebih banyak mendengarkan daripada berbicara justru bisa menunjukkan kecerdasan emosional dan intelektual yang lebih tinggi.

ADVERTISEMENT

Mereka cenderung mengajukan pertanyaan yang bermakna, membuat orang lain merasa didengar, serta membangun hubungan yang lebih kuat dengan cara memusatkan perhatian dan energi mereka secara tulus kepada orang di sekitarnya.

2. Menyukai Waktu Sendiri

Bagi banyak orang, bersosialisasi bisa membuat mereka merasa lebih bahagia dan sehat. Namun, sebuah penelitian dari British Journal of Psychology justru menemukan hal sebaliknya untuk orang-orang dengan tingkat kecerdasan tinggi, mereka lebih menikmati waktu sendirian. Menghabiskan waktu dengan diri sendiri justru membuat mereka merasa lebih tenang dan terpenuhi.

Kecenderungan untuk menikmati waktu sendiri, seperti menekuni hobi, merenung, atau mengurai pikiran tanpa gangguan, kini dipandang sebagai tanda kecerdasan, bukan sesuatu yang perlu disembunyikan.

Kebiasaan ini membantu seseorang membangun pengendalian emosi dan kesadaran diri yang lebih baik. Selain itu, aktivitas menyendiri juga berperan positif dalam meningkatkan kreativitas, menjaga kesehatan otak dan mental, serta memperkuat jati diri dan rasa percaya diri.

3. Memiliki Hobi Unik atau Spesifik

Rasa ingin tahu yang besar untuk mencoba hal baru dan menekuni hobi yang jarang diminati orang lain juga dapat menjadi tanda kecerdasan. Sebuah studi dari jurnal Neuron menunjukkan orang dengan IQ tinggi cenderung tertarik pada hal-hal 'niche', bidang atau hobi yang biasanya diabaikan oleh kebanyakan orang.

Tak jarang, mereka yang punya hobi unik justru sempat merasa malu atau dianggap aneh. Entah karena dulu diejek saat kecil karena suka membaca, bermain catur, belajar bahasa asing, atau meneliti budaya tertentu. Padahal, menekuni hobi yang spesifik adalah cara mereka menyalurkan rasa ingin tahu dan kedalaman berpikir, yang kini diakui sebagai tanda kecerdasan.

4. Berbagi Kisah Tentang Kesehatan Mental

Dulu, membicarakan kesehatan mental, pengalaman pahit, atau trauma dianggap tabu. Banyak orang memilih diam karena takut dinilai lemah atau 'tidak normal'.

Namun penelitian dari Frontiers in Psychiatry menunjukkan pengalaman sulit justru bisa membentuk ketangguhan dan kedewasaan emosional pada seseorang. Mereka yang pernah menghadapi trauma sering kali memiliki pemahaman diri yang lebih dalam serta kemampuan beradaptasi yang kuat untuk menjalani hidup dengan lebih bermakna.

Kini, semakin banyak orang yang terbuka berbagi kisah tentang kesehatan mental dan perjuangan mereka, menandakan pergeseran positif dalam masyarakat. Keberanian untuk menghadapi masa lalu ini justru menunjukkan kecerdasan emosional dan kesadaran diri yang membantu seseorang hidup lebih produktif dan berdaya.


5. Sensitif Secara Emosional

Penelitian dalam Journal of Intelligence menemukan adanya hubungan antara kecerdasan emosional, kepekaan, dan tingkat kecerdasan umum yang tinggi. Individu yang cerdas tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki kemampuan memahami dan mengelola emosi dengan lebih baik.

Dulu, orang yang 'terlalu sensitif' sering dianggap lemah. Namun kini, sifat itu justru dilihat sebagai kekuatan, tanda empati, kesadaran diri, dan kemampuan membangun hubungan yang sehat. Kepekaan emosional membuat seseorang lebih mampu memproses perasaan secara mendalam, berpikir kritis, serta tumbuh menjadi pribadi yang lebih matang dan bijaksana.

Halaman 2 dari 3
(suc/kna)

Berita Terkait