Faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung tidak hanya genetika dan usia. Menurut ahli jantung dr Dmitry Yaranov, ada kebiasaan yang tampak tidak berbahaya tapi berdampak buruk pada kesehatan jantung dalam jangka panjang.
"Dalam praktik saya, saya sering melihat efek jangka panjang dari kebiasaan yang tampaknya tidak berbahaya. Namun, seiring waktu, kebiasaan tersebut berdampak buruk pada jantung, energi, dan ketahanan Anda," kata dr Yaranov. Dikutip dari laman Times of India, berikut sejumlah kebiasaan yang perlu dihindari demi kesehatan jantung.
1. Kehabisan Tenaga
Tidur sangat penting untuk menjaga tubuh dan pikiran tetap berfungsi. Menurut sebuah studi dari American Heart Association, remaja yang tidak mendapat waktu tidur cukup mungkin berisiko lebih tinggi mengalami tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang tinggi bisa meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, penyakit ginjal, bahkan kematian dini.
"Tidak istirahat berarti tekanan darah tinggi, berat badan naik, dan kelelahan yang tidak tertahankan," kata Yaranov.
2. Duduk Sepanjang Hari
Menurut dr Yaranov, terlalu lama duduk, entah di sofa atau mobil bisa merusak punggung, usus, dan jantung. Sebuah studi pada tahun 2024 menemukan, lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk duduk, bersandar, atau berbaring di siang hari bisa menngkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian, bahkan bagi orang yang aktif.
3. Mengabaikan Stres
Mungkin ada orang-orang yang mengatakan dirinya baik-baik saja, bahkan saat berada di bawah tekanan. dr Yaranov mengingatkan, mengabaikan stres merupakan tanda bahaya bagi jantung dan kesehatan secara keseluruhan.
Stres kronis tidak hanya memengaruhi pikiran, tapi juga tubuh. Kalimat "Saya baik-baik saja" bisa saja menipu orang lain, tapi tubuh selalu mengatakan yang sebenarnya. Stres kronis bisa bermanifestasi pada sesak dada, masalah pencernaan, insomnia, dan kepanikan yang tiba-tiba. Sebuah studi di tahun 2022 menemukan, stres yang berkepanjangan dan paah meningkatkan penyakit kardiovaskular.
baca juga
(elk/suc)