Belakangan muncul video viral di TikTok bahwa tidur setiap hari dengan kipas angin yang mengarah langsung ke badan dapat memicu asam urat. Dalam video tersebut narasi yang beredar adalah pasien sering mengeluh nyeri kaki setiap bangun tidur.
Banyak yang percaya kipas angin dan asam urat saling berkaitan, terlihat dari banyaknya komentar berisi testimoni serupa di unggahan tersebut. Sebagian di antaranya mengaku bahwa mereka juga mengalami rasa sakit di kaki usai bangun tidur dan menggunakan kipas angin.
"Gw yg baru kena, padahal umur masih 18," tulis salah satu warganet, dikutip Rabu (5/11/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"betul buangeeeet. Kaki q ngilu KLO kena kipas angin,tapi GK bisa tidur KLO GK pakek kipas angin," tulis lainnya.
Dipastikan Tidak Benar
Spesialis penyakit dalam dr Rudy Kurniawan, SpPD menegaskan bahwa penyaki asam urat atau goit tidak disebabkan oleh kipas angin atau paparan udara dingin lainnya.
"Penyebab utama kadar asam urat tinggi adalah metabolisme dan faktor gaya hidup, seperti makanan tinggi purin, obesitas, riwayat keluarga, dan gangguan ginjal," kata dr Rudy saat dihubungi detikcom, Rabu (5/11/2025).
Namun, bukan berarti paparan dingin dari kipas angin tidak memiliki dampak sama sekali terhadap penyakit asam urat. Menurut dr Rudy, udara dingin dapat memicu munculnya gejala pada orang yang sudah memiliki kadar asam urat (uric acid) tinggi.
"Sendi yang dingin membuat kristal urat yang sudah ada menjadi lebih mudah mengendap sehingga nyeri terasa kambuh, tapi dinginnya kipas bukan penyebab penyakitnya," katanya.
Hal ini juga berlaku pada mereka yang tidur menggunakan AC (air conditioner). Paparan dingin, baik kipas atau AC, bisa memicu kekambuhan nyeri sendi pada orang yang sudah memiliki gout, tapi bukan penyebab munculnya asam urat pertama kali.
"Jadi mitos kalau kipas atau AC 'menyebabkan' asam urat," kata dr Rudy.
Penyebab Asam Urat
Sebagai internis, dr Rudy mengatakan bahwa asam urat banyak dipengaruhi oleh gaya hidup buruk seseorang, di antaranya:
- Minuman manis, kopi susu gula tinggi, boba
- Makanan cepat saji, jeroan, kulit ayam, seafood berlebihan
- Kurang minum air putih
- Kurang olahraga
- Berat badan berlebih
- Kebiasaan begadang dan stres.











































