Dokter Ungkap Cara Aman Olahraga bagi Pasien Penyakit Metabolik

Dokter Ungkap Cara Aman Olahraga bagi Pasien Penyakit Metabolik

Inkana Izatifiqa R. Putri - detikHealth
Sabtu, 15 Nov 2025 21:26 WIB
Dokter Ungkap Cara Aman Olahraga bagi Pasien Penyakit Metabolik
Foto: Anupam Mahapatra/Unsplash
Jakarta -

Di era modern saat ini, penyakit metabolik seperti diabetes, obesitas, hipertensi, dan kolesterol tinggi (dislipidemia) semakin sering ditemui. Hal ini biasanya disebabkan gaya hidup tidak aktif (sedentary lifestyle) seperti kurang aktivitas fisik, kebiasaan duduk terlalu lama, dan pola makan instan. Alhasil, kualitas hidup dan produktivitas menurun hingga berujung komplikasi serius pada jantung dan organ vital lain.

Untuk mencegah hal ini, dokter Mayapada Hospital Bandung dr. Alvin Wiharja, Sp.KO, M.M.R.S mengatakan olahraga bisa menjadi obat yang paling efektif, bila dilakukan dengan baik, benar, terukur, dan teratur pada kondisi medis. Olahraga juga mampu mengendalikan penyakit metabolik, membantu menurunkan berat badan, mengontrol kadar gula darah, menstabilkan tekanan darah, serta meningkatkan metabolisme tubuh secara keseluruhan.

"Setiap pasien penyakit metabolik dapat melakukan olahraga yang aman dengan terlebih dahulu menjalani pemeriksaan komprehensif, meliputi kapasitas jantung, kondisi otot, toleransi aktivitas, tes laboratorium, dan analisis komposisi tubuh. Hasil pemeriksaan ini membantu dokter menyusun program latihan yang sesuai, sehingga pasien dapat beraktivitas dengan lebih aman dan percaya diri," kata dr. Alvin dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/11/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, dr. Shiela Stefani, M.Gizi, SpGK, AIFO-K, FINEM menyampaikan program olahraga bagi pasien metabolik tidak terlepas dari aspek nutrisi.

"Olahraga memang penting, tetapi harus diimbangi dengan pola makan yang tepat. Panduan gizi yang disesuaikan dengan kondisi medis dan aktivitas fisik membantu pasien memperoleh manfaat optimal dari latihan. Dengan kombinasi nutrisi dan olahraga yang seimbang, risiko komplikasi dapat ditekan dan kualitas hidup pasien pun meningkat," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, banyak pasien metabolik yang masih ragu untuk berolahraga karena khawatir kondisinya memburuk. Menanggapi hal ini, Hospital Director Mayapada Hospital Bandung dr. Irwan Susanto Hermawan, MM menjelaskan pentingnya pendampingan yang tepat bagi pasien dengan penyakit metabolik.

"Mayapada Hospital Bandung terus menjawab tantangan gaya hidup modern dan tuntutan produktivitas tinggi yang berpengaruh pada kesehatan dan kebugaran. Kami menghadirkan layanan Sports Injury Treatment and Performance Center (SITPEC) dengan Medical Fitness Program untuk memberikan pendampingan menyeluruh dan personal, bagi penderita penyakit metabolik agar tetap bisa berolahraga secara aman dan terarah. Kami percaya, hidup sehat adalah kunci kebahagiaan, kesejahteraan, dan kualitas hidup yang lebih baik," jelasnya.

Sebagai layanan komprehensif dan terintegrasi, SITPEC Mayapada Hospital Bandung melibatkan dokter spesialis kedokteran olahraga, ortopedi dan traumatologi, kedokteran fisik dan rehabilitasi, gizi klinik, jantung dan pembuluh darah, penyakit dalam, serta fisioterapis olahraga. Layanan ini juga dilengkapi fasilitas yang meliputi gym, pemeriksaan VO₂ Max, dan analisis komposisi tubuh untuk membantu menyusun program latihan sesuai kondisi dan kebutuhan pasien.

Masyarakat di Bandung dan sekitarnya dapat mengakses layanan Sports Injury Treatment & Performance Center (SITPEC) Mayapada Hospital Bandung untuk kebutuhan kebugaran, penanganan cedera, maupun pemulihan pasca-cedera. Layanan ini juga tersedia di unit Mayapada Hospital Jakarta (Lebak Bulus dan Kuningan) serta Tangerang. Informasi lebih lanjut mengenai layanan ini dapat diperoleh melalui aplikasi MyCare atau call center 150770.

Berbagai informasi kesehatan lainnya pun dapat diperoleh melalui aplikasi MyCare dalam fitur Health Articles & Tips. Aplikasi ini juga memiliki fitur Personal Health yang membantu memantau aktivitas kebugaran, seperti detak jantung, langkah harian, kalori terbakar, dan BMI.




(prf/ega)

Berita Terkait