3 Pernyataan BGN soal Gaduh Anak Waka DPRD Sulsel Punya 41 Dapur MBG

3 Pernyataan BGN soal Gaduh Anak Waka DPRD Sulsel Punya 41 Dapur MBG

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Jumat, 21 Nov 2025 06:00 WIB
3 Pernyataan BGN soal Gaduh Anak Waka DPRD Sulsel Punya 41 Dapur MBG
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana. [Foto: Dwi R/detikcom)
Jakarta -

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof Dadan Hindayana angkat bicara mengenai sorotan publik terhadap Yasika Aulia Ramadhani, putri Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan Yasir Machmud, yang diketahui mengelola 41 dapur makan bergizi gratis (MBG) atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di sejumlah kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan.

Prof Dadan menegaskan bahwa BGN tidak mengenal pribadi ataupun latar belakang pihak yang mengajukan pembentukan SPPG. Sistem seleksi, kata dia, sepenuhnya berbasis portal nasional yang melihat aspek profesionalisme dan kelengkapan dokumen.

"BGN tidak tahu siapa pun yang mendaftar. Semua masyarakat, yayasan, atau institusi yang memenuhi syarat dapat mengajukan SPPG melalui portal yang telah disiapkan," ujar Dadan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merespons kekhawatiran publik soal potensi monopoli, BGN menegaskan telah menetapkan aturan pembatasan jumlah SPPG untuk setiap yayasan. Pengecualian hanya diberikan jika SPPG tersebut melekat pada institusi tertentu seperti sekolah, puskesmas, atau lembaga pemerintah.

"Jadi tidak bisa satu yayasan memiliki jumlah tak terbatas. Ada kontrol dan pembatasan yang berlaku," kata Dadan, saat dihubungi detikcom Kamis (20/11/2025).

ADVERTISEMENT

BGN Apresiasi Pihak yang Mau Berinvestasi untuk Gizi Anak

Lebih jauh, Prof Dadan menilai percepatan pembentukan dapur MBG, termasuk yang dikelola Yayasan Yasika Group, membantu BGN dalam mengejar target pemenuhan hak gizi anak di seluruh Indonesia.

Program MBG menuntut penyediaan menu seimbang setiap hari bagi kelompok penerima manfaat. Kecepatan membangun infrastruktur gizi dinilai menjadi salah satu faktor penting dalam memastikan distribusi berjalan lancar.

"BGN justru terbantu oleh pihak-pihak yang bisa bergerak cepat. Ini sejalan dengan upaya memenuhi hak anak Indonesia untuk memperoleh akses gizi dengan menu seimbang," ujarnya.

Prof Dadan menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang bersedia berinvestasi, membangun dapur MBG, dan terlibat aktif dalam implementasi program.

Ia menyebut kontribusi tersebut sebagai bentuk nyata gotong royong dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

"Kami berterima kasih kepada siapa pun yang ikut berjuang. Mereka adalah pejuang merah putih yang membantu mewujudkan program MBG dalam waktu singkat," kata Dadan.

Simak juga Video 'Waka DPR Cucun Dukung Kerjasama BGN-Persagi untuk Ahli Gizi MBG':

(naf/naf)

Berita Terkait