Awas 'Brain Rot'! Begini Perubahan pada Otak Kalau Sering Nonton TikTok-Reels

Awas 'Brain Rot'! Begini Perubahan pada Otak Kalau Sering Nonton TikTok-Reels

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Jumat, 05 Des 2025 12:03 WIB
Awas Brain Rot! Begini Perubahan pada Otak Kalau Sering Nonton TikTok-Reels
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/georgeclerk)
Jakarta -

Fenomena konten singkat yang cepat dan adiktif telah membuat banyak orang tanpa sadar menghabiskan waktu berjam-jam untuk scrolling tanpa akhir. Kondisi ini bahkan mempopulerkan istilah "brain rot" yang ditetapkan Oxford University Press sebagai Word of the Year 2024, menggambarkan kabut mental dan penurunan kognitif akibat kebiasaan ini.

Para ahli memperingatkan bahwa kecanduan video pendek-yang sering dianggap sepele, sebenarnya mengubah cara kerja otak, menumpulkan fokus, melemahkan memori, dan mengganggu pengambilan keputusan.

Hal ini didukung oleh penelitian yang diterbitkan di jurnal NeuroImage, yang mengamati efek psikologis dan neurologis dari kecanduan konten singkat melalui analisis perilaku dan pemindaian otak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan studi tersebut, berikut adalah dua cara utama kecanduan video pendek mengubah fungsi otak dikutip dari Forbes.

1. Mengurangi Kepekaan Otak

Kecanduan video pendek dapat merusak "loss aversion" atau kecenderungan untuk merasakan sakit kehilangan sesuatu lebih kuat daripada kesenangan mendapatkan sesuatu.

ADVERTISEMENT

Studi NeuroImage menemukan bahwa individu dengan gejala kecanduan video pendek yang lebih tinggi cenderung memiliki loss aversion yang lebih rendah.

Semakin kecanduan seseorang, semakin kurang sensitif mereka terhadap potensi kerugian. Hal ini membuat keputusan mereka menjadi lebih didorong oleh imbalan (reward-driven), bahkan ketika risiko kerugiannya tinggi.

Pemindaian otak menunjukkan bahwa orang dengan kecanduan video pendek yang tinggi memiliki aktivitas lebih rendah di area otak yang disebut "precuneus" saat memikirkan potensi keuntungan.

Precuneus membantu merefleksikan dan mempertimbangkan hasil. Ketika area ini kurang aktif, otak cenderung mengabaikan risiko demi mengejar kesenangan atau imbalan instan.

2. Memperlambat Proses Pengolahan Informasi Otak

Konsekuensi umum lain dari doomscrolling adalah munculnya kabut mental (mental fog) dan kesulitan fokus. Studi ini menemukan bahwa kecanduan video pendek secara harfiah dapat memperlambat cara otak memproses informasi.

Menggunakan model kognitif, peneliti mengukur "drift rate" partisipan atau kecepatan otak mengumpulkan dan memproses bukti sebelum membuat keputusan. Individu dengan gejala kecanduan video pendek yang tinggi memiliki drift rate yang jauh lebih rendah.

Artinya, otak mereka mengakumulasi bukti lebih lambat, membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih sulit dan kurang efisien.

Perlambatan ini juga tercermin dari aktivitas precuneus yang lebih rendah, yang juga terlibat dalam fokus mental dan evaluasi opsi. Akibatnya, bahkan pilihan sederhana pun terasa lebih menguras energi mental.

Halaman 2 dari 2
(kna/kna)

Berita Terkait