Wamenkes Cerita Kondisi Mengenaskan RS Tergenang 9 Hari Pascabencana Sumatera

Duka dari Utara Sumatera

Wamenkes Cerita Kondisi Mengenaskan RS Tergenang 9 Hari Pascabencana Sumatera

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Jumat, 05 Des 2025 17:31 WIB
Wamenkes Cerita Kondisi Mengenaskan RS Tergenang 9 Hari Pascabencana Sumatera
Foto: Nafilah Sri Sagita/detikHealth
Jakarta -

Wakil Menteri Kesehatan RI Benjamin Paulus Octavianus mengungkap situasi memilukan terjadi di sejumlah fasilitas kesehatan pasca bencana banjir bandang melanda Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat. Salah satu daerah paling terpukul adalah Kabupaten Bener Meriah, wilayah dengan ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut, ikut terendam banjir, lumpuh total dan menghambat akses antarwilayah.

Menurut pria yang akrab disapa Benny, sebanyak 125 jembatan putus sehingga memblokade jalur distribusi logistik dan mengisolasi puluhan desa.

"Di Bener Meriah sebenarnya ada bandara dengan runway 2.200 meter, Hercules bisa mendarat. Bantuan bisa masuk. Tapi keluar dari bandara saja, baru kurang dari satu kilometer, kendaraan sudah tidak bisa lewat. Bantuan harus dipanggul," beber Benny dalam konferensi pers Jumat (5/12/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Listrik Padam, BBM Habis, Dokter Tak Bisa ke RS

ADVERTISEMENT

Akses yang lumpuh membuat fasilitas kesehatan tidak bisa berfungsi. Salah satu rumah sakit besar di wilayah tersebut yang memiliki 22 dokter spesialis, hanya satu yang berhasil masuk selama masa darurat.

"Yang lain tidak bisa menembus fasilitas pelayanan karena tidak ada BBM, tidak ada listrik, dan mereka sendiri juga terdampak," cerita Benny.

"Kondisinya sangat mengenaskan," lanjutnya.

Seluruh lampu padam, alat medis tidak berfungsi, transportasi lumpuh, sementara kebutuhan layanan kesehatan meningkat tajam di tengah ribuan pengungsi.

Data sementara mencatat 788 ribu warga mengungsi, dengan Aceh menjadi wilayah dengan jumlah pengungsi terbesar. Kantor-kantor pemerintahan berubah menjadi lokasi penampungan darurat.

"Bayangkan, kantor bupati penuh dengan warga. Kantor camat, kantor dinas, semuanya menjadi tempat mengungsi. Dari tempat itulah makanan dan beras didistribusikan ke desa-desa yang masih terputus," tutur Wamenkes.

RS Terendam 9 Hari, Pasien Dievakuasi ke RS Swasta

Kondisi tak kalah berat dialami wilayah Langkat, Sumatera Utara. Di daerah ini, banjir tidak hanya memutus akses, tetapi juga merendam rumah sakit selama sembilan hari.

"Air tidak surut, rumah sakit terendam sembilan hari dan harus tutup total," jelas Wamenkes.

Beruntung, ada rumah sakit swasta yang posisinya tidak terkena banjir sehingga dapat menjadi rujukan sementara.

"RS Tanjung Pura yang terdampak harus menghentikan layanan. Pasien akhirnya dilarikan ke RS Putri Bidadari di Kabupaten Langkat, yang masih beroperasi," ujarnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Curhat Wamenkes Benjamin: Sering Jengkel ke Kebijakan Kemenkes-BPJS"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)

Berita Terkait