Kasus Henti Jantung Bisa Terjadi Pada Saat Olahraga, Inikah Pemicunya?

Kasus Henti Jantung Bisa Terjadi Pada Saat Olahraga, Inikah Pemicunya?

Daffa Ghazan - detikHealth
Senin, 08 Des 2025 09:03 WIB
Kasus Henti Jantung Bisa Terjadi Pada Saat Olahraga, Inikah Pemicunya?
Ilustrasi (Foto: Getty Images/Mininyx Doodle)
Jakarta -

Henti jantung atau sudden cardiac death bisa terjadi pada orang yang tengah berolahraga. Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Siloam Hospitals TB Simatupang, dr Budi Ario Tejo, SpJP-FIHA, menyebut gangguan irama jantung atau aritmia sebagai pemicu tersering kematian mendadak saat berolahraga.

"Henti jantung mendadak atau sudden cardiac death sebagian besar terjadi akibat gangguan irama jantung. Ini bisa terjadi orang yang kelihatannya sehat," kata dr Budi, saat ditemui detikcom, di Jakarta Barat, Sabtu (6/12/2025).

dr Budi menambahkan, pasien aritmia bisa berasal dari berbagai rentang usia, termasuk remaja. "Ada pasien usia 18 tahun, ada yang usia produktif, gangguan irama jantung ini tidak mengenal dengan usia," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain aritmia, penyakit jantung dapat dipicu oleh kelainan bawaan. Begitu juga dengan faktor gaya hidup, seperti kurang gerak, stres, dan lainnya.

ADVERTISEMENT

Untuk deteksi dini aritmia, dr Budi menyarankan pemeriksaan berkala. Perangkat seperti smartwatch, smartring, atau smartband dapat membantu memantau irama jantung sehari-hari.

"Smartwatch boleh banget, itu bisa memantau irama jantung kita normal atau tidak," katanya.

Di sisi lain, dr Budi mengatakan aritmia dapat ditangani apabila 'sumber' gangguannya berhasil ditemukan dan diatasi. Meski begitu, ia menekankan upaya pencegahan tetap penting, khususnya pada usia muda yang sering merasa sehat dan tidak menyadari gejalanya.

Menurut dr Budi, kebiasaan sederhana ini dapat membantu menjaga irama jantung tetap stabil dan mengurangi risiko terjadinya aritmia maupun henti jantung mendadak yang kerap muncul tanpa peringatan.

"Penting bagi generasi muda, yaitu jangan mager, rutin olahraga, kelola stress. hindari rokok atau vape, istirahat cukup," ujarnya.

Halaman 3 dari 2
(dgh/suc)

Berita Terkait