Dua pelari Siksorogo Lawu Ultra meninggal dunia saat mengikuti race. Korban diduga mengalami serangan jantung saat mengikuti ajang lari tersebut.
Terlepas dari kasus yang menimpa keduanya, kolaps dan meninggal saat olahraga akibat penyakit jantung beberapa kali dijumpai, bahkan pada atlet. Penyebab utama kematian mendadak saat berolahraga biasanya berkaitan dengan kondisi jantung yang tidak terdiagnosis.
"Penting untuk diperhatikan bahwa olahraga dengan intensitas fisik yang berat dan berlangsung lama dapat berdampak negatif terhadap jantung," terang dr Andrianto, SpJP(K) FIHA, pakar ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, dikutip dari Unair News.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Andrianto menjelaskan kolaps karena henti jantung saat olahraga terkadang dapat terjadi akibat kelainan genetik yang meliputi kelainan struktural, aritmia, penyakit jantung koroner prematur atau anomali koroner kongenital.
"Dalam kasus kelainan genetik ini, olahraga dengan intensitas berat dapat memicu terjadinya serangan aritmia jantung fatal yang mengakibatkan henti jantung mendadak," jelas dia.
Dikutip dari laman INAHeart, olahraga yang intens dan berlebihan dapat memiliki dampak negatif terhadap jantung, terutama dalam meningkatkan risiko aritmia berbahaya dan serangan jantung. Ketika berolahraga, tubuh melepaskan hormon adrenalin yang dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.
Pada individu dengan kelainan jantung tersembunyi, peningkatan adrenalin ini dapat memicu aritmia, seperti ventrikular takikardia atau fibrilasi, yang bisa fatal.
Selain itu, hormon endorfin yang dilepaskan selama aktivitas fisik intens dapat menutupi rasa sakit, membuat seseorang tidak menyadari bahwa mereka telah melewati batas kemampuan fisik mereka, yang juga dapat meningkatkan risiko kerusakan jantung.
"Oleh karena itu, penting untuk berolahraga dengan bijaksana, memahami batasan tubuh, dan berkonsultasi dengan profesional medis sebelum memulai program latihan yang intens," tandasnya.
Simak Video "Video Nyeri di Ulu Hati? Waspada Gejala Penyakit Jantung Koroner"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/up)











































