- Kelompok Orang yang Disarankan Batasi Minum kopi 1. Orang dengan Sensitivitas Kafein 2. Ibu Hamil 3. Ibu Menyusui 4. Orang dengan Kondisi Jantung 5. Orang dengan Refluks Asam atau GERD 6. Anak-anak dan Remaja 7. Orang dengan Gangguan Kecemasan 8. Orang dengan Insomnia 9. Orang dengan Osteoporosis 10. Pengidap Epilepsi
Kopi merupakan salah satu minuman paling populer karena rasanya yang kuat dan efeknya yang membangkitkan stamina. Kendati demikian, minuman ini tidak cocok untuk semua orang.
Beberapa orang bisa mengalami efek samping yang merugikan dari kafein, seperti kecemasan, insomnia, refluks asam, hingga peningkatan detak jantung. Jadi, memahami siapa saja yang disarankan untuk tidak minum kopi begitu penting bagi kesehatan secara keseluruhan.
Kelompok Orang yang Disarankan Batasi Minum kopi
Ada beberapa orang yang tidak disarankan untuk minum kopi atau membatasi asupannya. Berikut di antaranya:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Orang dengan Sensitivitas Kafein
Bagi seseorang yang sangat sensitif terhadap kafein, sejumlah kecil kopi bisa menyebabkan:
- Detak jantung cepat
- Kegelisahan
- Insomnia
-Masalah pencernaan
-Kecemasan
Dikutip dari laman Times of India, sensitivitas terhadap kafein bisa bersifat genetik atau disebabkan oleh obat-obatan serta kondisi yang mendasarinya. Jika mengalami gejala ini setelah minum kopi, kurangi atau hindari sama sekali.
2. Ibu Hamil
Asupan kafein dalam jumlah sedang dianggap aman selama kehamilan, yaitu sekitar 200 mg/hari. Namun, konsumsi kafein yang berlebihan bisa meningkatkan risiko:
- Berat badan lahir rendah
- Persalinan prematur
- Keguguran
Karena itu, ibu hamil disarankan untuk membatasi atau menghindari kopi. Pilih alternatif bebas kafein, seperti teh herbal atau kopi tanpa kafein. Penting untuk memeriksa label minuman ringan atau obat-obatan untuk mengetahui kandungan kafein yang tersembunyi.
3. Ibu Menyusui
Ibu menyusui juga disarankan untuk tidak minum kopi. Dikutip dari laman Eat This, ahli gizi Angel Planells, MS, RDN mengatakan, kopi bisa membuat ibu mengalami dehidrasi, terlebih harus menyusui anaknya.
"Karena kafein adalah stimulan dan diuretik, kekhawatirannya adalah bahwa ibu menyusui mungkin berisiko mengalami dehidrasi," tuturnya.
4. Orang dengan Kondisi Jantung
Kafein bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Orang-orang dengan hipertensi (tekanan darha tinggi), aritmia (detak jantung tidak teratur), dan penyakit arteri koroner, minum kopi bisa memperburuk gejala atau memicu komplikasi.
Jadi, bagi orang yang memiliki kondisi jantung penting untuk selalu konsultasikan dengan ahli jantung sebelum mengonsumsi kopi.
5. Orang dengan Refluks Asam atau GERD
Kopi bersifat asam dan bisa merelaksasi sfingter esofagus bagian bawah. Hal ini bisa menyebabkan:
- Refluks asam
- Maag
- Gejala penyakit refluks gastroesofageal (GERD)
Jika mengalami masalah pencernaan setelah minum kopi, pertimbangkan untuk memilih kopi rendah asam atau hindari sama sekali. Selain itu, menghindari kopi saat perut kosong dan membatasi asupannya bisa mengurangi ketidaknyamanan serta melindungi kesehatan pencernaan.
6. Anak-anak dan Remaja
Kafein memengaruhi anak-anak dan remaja lebih intens daripada orang dewasa. Asupan kafein bisa menyebabkan:
-Gangguan tidur
-Meningkatnya kecemasan
-Fokus yang buruk dan perubahan suasana hati
-Ketergantungan
-Sakit kepala, masalah pencernaan, dan detak jantung meningkat
Pakar kesehatan menyarankan anak-anak untuk menghindari kafein sepenuhnya. Sementara remaja harus membatasi asupannya tidak lebih dari 100 mg per hari.
7. Orang dengan Gangguan Kecemasan
Kopi dapat merangsang sistem saraf pusat. Hal tersebut bisa memperburuk gejala kecemasan, seperti
- Serangan panik
- Peningkatan denyut jantung
- Kegelisahan
Pengidap gangguan kecemasan umum, gangguan panik, atau kecemasan sosial umumnya lebih baik menghindari kafein. Sebab, konsumsi kafein berlebihan bisa mengganggu pola tidur yang menyebabkan peningkatan kecemasan dan iritabilitas, sehingga memperburuk gejala kesehatan. Penting untuk memantau asupan kafein dengan cermat.
8. Orang dengan Insomnia
Kafein memblokir adenosin, zat kimia pemicu tidur di otak, sehingga bisa mengganggu siklus tidur. Minum kopi di sore hari bisa menyebabkan
- Sulit tidur
- Kualitas tidur yang buruk
- -Sering terbangun di malam hari
Jika mengidap insomnia kronis, minum kopi, bahkan di pagi hari bisa menyebabkan masalah tidur yang berkelanjutan. Kafein juga meningkatkan kewaspadaan, menunda produksi melatonin, memperpendek tahap tidur nyenyak, dan bisa memperburuk kecemasan. Semua hal tersebut memengaruhi tidur nyenyak dan restoratif.
9. Orang dengan Osteoporosis
Asupan kopi bisa mengurangi penyerapan kalsium, terutama pada orang yang sudah mengonsumsi makanan rendah kalsium. Seiring waktu, konsumsi kopi yang berlebihan, yaitu lebih dari 3-4 cangkir sehari bisa menyebabkan:
- Kepadatan tulang yang rendah
- Meningkatnya risiko patah tulang
10. Pengidap Epilepsi
Meski studinya terbatas, temuan baru menunjukkan bahwa konsumsi kopi yang berlebihan dikaitkan dengan peningkatan frekuensi kejang. Tapi diperlukan lebih banyak studi. Bagi pengidap epilepsi, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli saraf tentang asupan kafein.
(elk/kna)











































