Ada Efeknya ke IQ! Dokter Jelaskan Aturan Minum Teh untuk Anak, Beda dengan Dewasa

Ada Efeknya ke IQ! Dokter Jelaskan Aturan Minum Teh untuk Anak, Beda dengan Dewasa

Elmy Tasya Khairally - detikHealth
Sabtu, 13 Des 2025 06:00 WIB
Ada Efeknya ke IQ! Dokter Jelaskan Aturan Minum Teh untuk Anak, Beda dengan Dewasa
Foto: Imbauan tidak memberi teh pada anak (TikTok @dr.jatikusuma.spa)
Jakarta -

Media sosial sempat diramaikan oleh template stories berisi imbauan tidak memberi teh kepada balita. Terdapat foto resep dokter yang menyebut bahwa teh bisa menghambat penyerapan zat besi pada tubuh balita.

Template yang disebarkan oleh dr Jati Kusuma, SpA itu juga menyebut sejumlah manfaat dari zat besi untuk anak, mulai dari membantu perkembangan otak yang berkaitan dengan kecerdasan, kognitif, konsentrasi, dan IQ, meningkatkan imunitas, sumber energi otot untuk keterampilan motorik, hingga mencegah stunting.

"Mohon tidak memberikan teh kepada anak balita. Karena teh dapat menghambat penyerapan zat besi yang dapat memicu anemia," tulis imbauan dalam foto tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi unggahan ini, spesialis gizi klinik, dr Raissa E Djuanda, MGizi, SpGK, AIFO-K, FINEM mengatakan bahwa pemberian teh kepada anak memang bisa mengganggu penyerapan zat besi yang baik. Anak-anak yang masih dalam masa tumbuh kembang berisiko lebih besar mengalami anemia.

"Teh mengandung senyawa bernama tanin. Tanin ini dapat mengikat zat besi dalam makanan yang kita konsumsi, sehingga penyerapan zat besi dalam tubuh kita menjadi kurang," ucap dr Raissa kepada detikcom beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

Sebetulnya tubuh anak dan orang dewasa memiliki respons sama terhadap kandungan tanin dalam teh. Akan tetapi, anak masih dalam proses pertumbuhan, sehingga lebih rentan mengalami anemia dan gangguan pertumbuhan.

Sementara orang dewasa mempunyai respons dan kondisi tubuh lebih kuat dibandingkan anak saat minum teh setelah makan. Karena itu, efek tanin pada orang dewasa tidak sama signifikannya pada anak, selama masih dikonsumsi dalam batas wajar.

"Hal ini juga berpengaruh terhadap kecerdasan IQ seorang anak. Selain itu anak-anak yang kekurangan zat besi juga biasanya lebih mudah terserang penyakit karena daya tahan tubuhnya lebih rendah," jelas dr Raissa.

Meski begitu, orang tua tak perlu menghindari pemberian teh sepenuhnya kepada anak. Menurut dr Raissa, teh masih bisa diminum anak jika tidak diberi bersamaan dengan makanan yang mengandung zat besi.

Teh bisa diberikan pada anak setidaknya 1-2 jam setelah makan. Pemilihan jenis teh juga perlu dilakukan.

"Jika ingin diberikan kepada anak, sebaiknya pilih teh yang tidak terlalu pekat atau pilih teh yang kandungan taninnya lebih sedikit, contohnya green tea," tandasnya.




(elk/naf)

Berita Terkait