Konsumsi pangan bergizi tak lepas dari keberagaman hasil bumi lokal. Tak hanya untuk diri sendiri, konsumsi makanan bergizi juga memiliki peran dalam roda perekonomian, termasuk membantu petani dan peternak.
Untuk mencukupi gizi, seperti karbohidrat, protein, vitamin, mineral, serat, dan lemak sehat, diperlukan ragam makanan yang dikonsumsi. Hal ini otomatis mendorong diversifikasi pangan.
Menurut Dewan Pakar BGN (Badan Gizi Nasional), Prof Dr Ir Ikeu Tanziha MS, program Makan Bergizi Gratis (MBG) berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Tujuan jangka panjangnya adalah membangun perilaku konsumsi sehat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(MBG) meningkatkan ekosistem pangan lokal ya, hasil pangan lokal kan diserap oleh MBG, jadi itu penguatan UMKM, terus kemudian pembangunan pedesaan, jadi itu dana yang masuk bergulir di sekitar. Sehingga yang kita harapkan gap pembangunan kota desa semakin kecil," kata Prof Ikeu dalam detikPagi.
"Artinya di sini Indonesia itu betul-betul terbangun ekonominya," tambahnya.
Konsumsi makanan sehat ini tentu juga akan berdampak pada lingkungan. Contohnya adalah dalam pemanasan global.
"Kalau kita konsumsinya sehat, itu bisa ditekan percepatan unuk pemanansan global, juga meningkatkan kekuatan ekosistem, sehingga kalau ekosistem pangan Indonesia kuat ketahanan pangan di Indonesia juga semakin baik. Nah kestabilan nasional juga akan semakin baik," ungkapnya.
Ketika membeli telur atau sayur lokal, maka masyarakat membantu petani dan peternak mendapat penghasilan. Lingkungan juga lebh terjaga karena jarak pasok lebih dekat.
Sebanyak 80 persen peternakan rakyat bergantung pada pasar harian. Setiap 1 keranjang belanja produk lokal bisa mebantu roda ekonomi 3-5 keluarga petani.
Jadi, semakin banyak orang memilih makanan bergizi, permintaan bahan pangan lokal ikut naik. Hal ini tidak hanya membuat makanan menjadi lebih sehat, tetapi juga menguatkan ekonomi desa, menjaga rantai pasok pangan tetap berjalan.
"Oleh karena itu MBG ini bukan hanya sekedar makan, tapi bertransformasi untuk mengubah menjadi budaya makan sehat, Kalau sudah membudaya, norma-norma masyarakat juga mendukung, kemudian norma-norma di keluarga juga mendukung," tuturnya.
(elk/elk)











































