BGN Perketat SOP Mobil MBG: Cukup Diantar Depan Pagar, Tak Masuk Halaman Sekolah

BGN Perketat SOP Mobil MBG: Cukup Diantar Depan Pagar, Tak Masuk Halaman Sekolah

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Senin, 15 Des 2025 09:02 WIB
BGN Perketat SOP Mobil MBG: Cukup Diantar Depan Pagar, Tak Masuk Halaman Sekolah
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Badan Gizi Nasional (BGN) memperketat standar operasional prosedur (SOP) mobil pengantaran program makan bergizi gratis (MBG) ke sekolah-sekolah. Langkah ini diambil menyusul insiden kecelakaan mobil pengantar MBG yang menabrak puluhan siswa di SDN 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Pusat.

Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati menegaskan, keselamatan siswa menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan program MBG, termasuk aspek distribusi makanan dari dapur ke sekolah.

Salah satu aturan utama yang diperketat adalah penetapan titik pengantaran makanan. BGN meminta mobil mitra satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) tidak lagi masuk ke halaman sekolah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mobil cukup mengantar makanan sampai di luar pagar sekolah, tidak perlu masuk ke halaman," beber Nanik dalam keterangannya, Minggu (14/12/2025).

ADVERTISEMENT

Menurutnya, halaman sekolah menjadi area aktivitas siswa rawan kecelakaan. Anak-anak kerap berlari dan bermain, sehingga keberadaan kendaraan di dalam lingkungan sekolah berisiko tinggi.

"Anak-anak itu kan sering lari-lari di halaman. Karena itu, sebisa mungkin mobil tidak masuk membawa makanan ke area sekolah," jelasnya.

Dengan skema baru tersebut, makanan MBG akan diturunkan di depan pagar sekolah dan selanjutnya diambil oleh petugas sekolah atau tim yang telah ditunjuk.

Selain soal titik pengantaran, BGN juga menekankan standar ketat bagi pengemudi mobil pengantar MBG. Nanik menegaskan, sopir yang bertugas harus merupakan sopir profesional, bukan sopir cabutan.

"Sopir harus benar-benar berprofesi sebagai sopir, bukan asal bisa nyetir," katanya.

Nanik juga meminta pengemudi memiliki SIM yang sesuai dan kompetensi mengemudi yang memadai, tidak sekadar mengantongi SIM A tanpa pengalaman profesional.

"SIM A itu sekarang mudah didapat. Tapi yang kami tekankan, pengemudi harus menguasai kendaraan, baik mobil manual maupun matik, dan memang bekerja sebagai sopir," lanjut Nanik.




(naf/kna)

Berita Terkait