Kematian karena Bencana Sumatera Capai 1.053 Jiwa, 200-an Orang Masih Hilang

Kematian karena Bencana Sumatera Capai 1.053 Jiwa, 200-an Orang Masih Hilang

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 17 Des 2025 09:37 WIB
Kematian karena Bencana Sumatera Capai 1.053 Jiwa, 200-an Orang Masih Hilang
Foto: ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS
Jakarta -

Dampak bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga 17 Desember 2025, jumlah korban meninggal telah mencapai 1.053 jiwa, sementara lebih dari 200 orang masih dinyatakan hilang.

Selain korban jiwa, BNPB juga melaporkan sekitar 7.000 orang mengalami luka-luka dengan tingkat keparahan yang beragam. Kerusakan infrastruktur pun meluas dan memengaruhi berbagai sektor pelayanan publik.

Data BNPB juga mencatat 290 gedung dan kantor mengalami kerusakan, disusul 219 fasilitas kesehatan dan 967 fasilitas pendidikan. Kerusakan juga terjadi pada 145 jembatan serta sekitar 1.600 fasilitas umum, yang menghambat akses transportasi dan distribusi bantuan di sejumlah daerah terdampak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sektor kesehatan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan dari sekitar 1.000 puskesmas yang ada di wilayah terdampak bencana Sumatera, lebih dari 500 puskesmas mengalami dampak langsung. Saat ini, 414 puskesmas telah kembali beroperasi meski dengan keterbatasan layanan.

ADVERTISEMENT

Namun, Kementerian Kesehatan mencatat sekitar 50 puskesmas tidak dapat beroperasi sama sekali karena hanyut terbawa bencana atau mengalami kerusakan berat hingga dinyatakan hilang.

Setelah rumah sakit di wilayah terdampak mulai berfungsi kembali, Kemenkes akan memfokuskan upaya pemulihan pada layanan kesehatan primer. Dalam dua pekan ke depan, pemerintah menargetkan pengaktifan kembali puskesmas-puskesmas yang masih lumpuh.

"Puskesmas ini sangat penting untuk melayani kesehatan masyarakat yang masih tinggal di rumah maupun sekitar 800 ribu pengungsi yang berada di posko-posko pengungsian. Kami membutuhkan dukungan semua pihak agar layanan ini bisa segera dijalankan," ujar Menkes.

Halaman 3 dari 2
(naf/naf)

Berita Terkait