Perjuangan Puskesmas Sabutung Arungi 17 Pulau di Garis Depan Kesehatan Pangkep

Perjuangan Puskesmas Sabutung Arungi 17 Pulau di Garis Depan Kesehatan Pangkep

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Rabu, 17 Des 2025 11:02 WIB
Perjuangan Puskesmas Sabutung Arungi 17 Pulau di Garis Depan Kesehatan Pangkep
Tenaga medis mengarungi laut demi warga kepulauan. (Foto: Khadijah Nur Azizah/detikHealth)
Pangkajene -

Di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, tantangan geografis berupa 17 pulau yang tersebar di tujuh desa menjadi tanggung jawab satu fasilitas kesehatan yakni Puskesmas Sabutung. Kabupaten ini berjarak kurang lebih 2 jam dari pusat Kota Makassar.

Berbekal inovasi dan kolaborasi lintas sektor, puskesmas ini membuktikan layanan kesehatan berkualitas dapat hadir hingga ke pulau-pulau terpencil, sebuah capaian yang kini diakui secara nasional.

Melayani Warga 7 Desa dan 17 Pulau

Puskesmas Sabutung beroperasi di Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara. Kepala Puskesmas Sabutung, Harmawati, S.Kep.Ns, mengatakan Puskesmas Sabutung melayani warga di 7 desa dan 17 pulau.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut cakupan wilayah yang harus dilayani tim kesehatan Puskesmas Sabutung, yang mengharuskan mereka menempuh perjalanan laut:

  • Mattiro Kanja: Pulau Sabutung, Pulau Satando, Pulau Saugi, Pulau Sapuli
  • Mattiro Baji: Pulau Sabutung, Pulau Mattiro Baji, Pulau Camba Cambang
  • Mattiro Bulu: Pulau Mattiro Bulu, Pulau Karanrang
  • Mattiro Bombang: Pulau Mattiro Bombang, Pulau Salemo, Pulau Sagara, Pulau Sakuala, Pulau Sabangko
  • Mattiro Labangeng: Pulau Labangeng, Pulau Laiya
  • Mattiro Uleng: Pulau Polewali, Pulau Kulambing, Pulau Bangko-Bangkoang
  • Mattiro Walie: Pulau Mattiro Walie, Pulau Samatellu Lompo, Pulau Samatellu Borong, Pulau Salebro
Tenaga medis di Puskesmas SabutungPuskesmas Sabutung Pulau Sabutung, Pangkep Foto: Khadijah Nur Azizah/detikHealth

ADVERTISEMENT

Inovasi Perahu Sehat Pulau Bahagia (PSPB)

Harmawati mengungkapkan bahwa inovasi diperlukan untuk menjangkau wilayah kerjanya yang luas. Inovasi Perahu Sehat Pulau Bahagia (PSPB), yang diluncurkan pada 2018, menjadi solusi atas keterbatasan pembiayaan Puskesmas untuk menjangkau pulau. Pada tahun 2020, inovasi ini diperkuat dengan dana desa.

"Kami ada sharing anggaran. Desa membiayai transportasi kami dengan makan minum, sementara kami Puskesmas membiayai obat-obatan, bahan medis habis pakai (BMHP) plus tenaga kesehatan yang akan turun ke pulau-pulau," kata Harmawati.

Tenaga medis di Puskesmas SabutungTenaga medis di Puskesmas Sabutung Foto: Khadijah Nur Azizah/detikHealth

Berlayar dengan risiko tinggi

Dengan 94 tenaga kesehatan (termasuk ASN, P3K, dan TKS) dan lima dokter (tiga umum, dua gigi), tim ini berlayar menghadapi risiko tinggi.

"Kami mau menyebrang, itulah bahwa biarpun jarak dekat, tetapi kalau namanya kepulauan, sangat berisiko kematian dan kecelakaan. Kami hampir tenggelam," ucap dia.

PSPB tidak hanya membawa pelayanan ke pulau, tetapi juga mempermudah rujukan. Puskesmas Sabutung kini didukung penuh oleh Pemkab Pangkep.

Ambulans Laut Rujukan telah difasilitasi oleh Bupati Pangkep dan standby di depan puskesmas 24 jam. Sistem ini diperkuat oleh peran kepala desa yang memfasilitasi ambulans desa untuk mengumpulkan warga yang perlu pemeriksaan lanjutan (USG/EKG) ke Puskesmas.

"Artinya sistem rujukan kan 24 jam. Jadi setiap saat, kebetulan ABK-nya di sini, tinggal, stay di sini," tegas Harmawati.

Kehadiran tim PSPB yang dilengkapi dengan pemeriksaan rutin Cek Kesehatan Gratis (CKG) secara signifikan meringankan beban masyarakat. Rahman (72), penduduk Desa Mattiro Uleng, adalah salah satu yang merasakan manfaat langsungnya.

"Tadi cek asam urat, dikasih beberapa obat ada juga obat flu sama vitamin karena kebetulan lagi pilek ini," tutur Rahman.

Dia mengatakan sangat terbantu dengan hadirnya pemeriksaan kesehatan di desanya sehingga dia tak perlu jauh-jauh ke kota. Puskesmas terdekat dari wilayahnya pun berjarak 20 menit dan berada di pulau seberang.

Hal ini memberikan gambaran bahwa kehadiran pelayanan kesehatan yang berbasis 'jemput bola' ini benar-benar membantu masyarakat di pulau.

Halaman 2 dari 3
(kna/kna)

Berita Terkait